Keheningan melanda cukup lama. Hanya ada suara denting garpu dan piring juga suara orang bicara di belakang Nia dan Tiara. Kedua gadis itu terdiam dengan pandangan kosong, memikirkan sesuatu. Bibir mereka mengunyah walau mata tak memandang kueh di meja, justru fokus pada orang yang berlalu lalang dibalik dinding kaca.
Drrtt Drrtt
Getar telfon memecah kesunyian, membuyarkan lamunan kedua gadis. Nia memutar bola mata melihat nama yang terpampang di layar. Memasang wajah datar sebelum menggeser layar ke tombol hijau.
"Ada apa jam segini video call?" ketus Nia menyandarkan ponsel pada kotak bertulis angka yang diletakkan di tengah meja. "Mau pastiin kamu udah pulang atau belum eh ternyata masih di luar," jawab Kevin menyengir lebar.
"Emang kalo udah pulang kenapa?" tanya Nia menyandarkan punggung pada sandaran kursi. Menyeruput teh hijau yang aromanya memberi ketenangan sendiri.