"Ku bilang jangan mendekat!" jerit Nia. Sebuah tongkat terlempar mengenai kepala pria bertato hingga pria itu jatuh ke belakang.
"Sialan! Hajar dia! Gak usah pedulikan gendernya!" titah pria bertato memegang kepalanya yang berdenyut.
Detik itu juga mereka menyergap Nia. Memukul gadis yang meringkuk dengan tangan melindungi kepala. Sekujur tubuhnya terasa sakit karena dipukul dan ditendang terus menerus. Bibir gadis pucat itu bergetar menahan tangis walau tak bisa menahan buliran bening yang jatuh dari pelupuk mata.
Pukulan dan tendangan itu berlangsung cukup lama. Gang sempit nan gelap menjadi saksi bisu perisakan seorang gadis oleh 5 pria. Sudah tak terhitung lagi berapa kali isak tangis keluar dari bibir mungil Nia. Air mata jatuh membasahi tanah abu-abu di bawahnya.