Suara peluit dan pergerakan kaki yang cepat menjadi irama di lintasan dengan garis lurus di tiap landasan. Beberapa anak berlari sekuat tenaga sampai napas mereka tersenggal. Kaki mereka baru berhenti saat sampai di tulisan finish diikuti dengan peluit yang dibunyikan pria di ujung lapangan.
"Nia, catat kecepatan lari mereka." Seorang gadis duduk tak jauh dari pria berbaju biru. Ia menganggukkan kepala mendengar perintah guru olahraganya. Dengan cekatan tangan itu menulis lembar kertas dengan angka sesuai waktu yang tertera di stopwatch.
Panas dari benda bulat di atas langit mengucurkan keringat di kening Nia. Gadis itu mengelap peluh menggunakan lengan sembari menulis waktu yang diperloleh siswa dalam praktek lari. Seharusnya Nia juga lari tapi karena kakinya sakit, gadis berkaos olahraga itu mendapat tugas mencatat nilai teman-teman sekelasnya.
"Saya tinggal dulu. Awas, jangan salah kasih nilai," peringat Pak Yoga diangguki Nia.