Aku tak pernah merasa begini. Gugup hanya karena memandang manik sekelam malam. Hanya karena sentuhan kecil. Seperti tersengat listrik, bulu kudukku meremang saat kulit halusnya menyentuh tubuhku. Rasanya seperti digelitik ketika telinga ini mendengar suara berat yang entah kenapa membuat jantung ini berdetak lebih cepat dari biasanya. Inikah yang dinamakan cinta?
Namun aku masih ragu, takut akan perasaan yang dapat membuatku melayang sekaligus menjatuhkanku dalam kegelapan abadi. Bayang-bayang kisah percintaan orang tua, membuatku takut akan mengalami hal yang sama. Rasanya tak rela menyerahkan hati ini pada orang lain.
#
.
.
Kedua remaja berbeda jenis kelamin saling memandang dalam diam. Suasana canggung ini terjadi setelah Nia mengatakan hal yang tak seharusnya dikatakan. Merutuki diri sendiri yang tak bisa mengerem mulut. Rasanya ingin mengubur wajahnya sendiri.