"Sudah sampai." Waktu berlalu begitu cepat. Beberapa saat lalu Nia dan Kevin masih di Rumah sakit namun sekarang sudah sampai di kediaman Nia. Langit yang tadi berwarna kuning cerah kini berubah jingga. Malam hampir tiba dan Nia baru pulang. Padahal seharusnya Nia sampai sejak jam 1 siang.
Kevin menatap pahatan wajah Nia yang seindah lukisan ratu Eropa. Dengkuran halus keluar dari bibir tipis Nia. Wajahnya nampak damai, Kevin jadi tak tega membangunkannya. Tapi tak mungkin mereka di dalam taksi sampai besok pagi.
Goncangan pada bahu membangunkan Nia. Perlahan ia membuka mata dan mengucek kelopaknya. Tubuh Nia lelah sekali, rasanya sulit untuk digerakkan apalagi bahu Kevin nyaman, seperti bantal.
Netra Nia terbuka lebar ketika merasa ada yang aneh, ia melirik sekitar dan menyadari kepalanya bersandar pada bahu Kevin.