"Apa yang kau lakukan?" pekik Nia merasakan sebuah lengan melingkar di pinggang. Perlahan semburat merah muncul di wajahnya. Terlihat kontras mengingat kulit gadis itu putih. Gadis itu berusaha melepas rengkuhan di pinggang, tapi tangan pemuda itu menempel kuat.
"Membantumu jalan. Lukamu gak main-main Nia," jawab Kevin tanpa menoleh. Ia memapah tubuh Nia, membawanya keluar dari ruangan dokter.
Kevin memapah Nia sampai apotek. Mendudukkannya secara perlahan, berusaha selembut mungkin agar tidak menyakiti Nia. Ia tersenyum lembut seraya mengelus pucuk kepala Nia. Nia yang diperlakukan seperti itu membulatkan mata dan refleks menyentak tangan Kevin.
"J-jangan sentuh," titah Nia terbata. Ia meremas roknya ketika merasakan jantungnya berdebar kencang. "Sialan, sentuhan kecil aja bikin aku deg degan," umpat Nia dalam hati.