Penyesalan selalu datang belakangan. Begitulah pemikiran semua orang ketika sesuatu yang terjadi tak sesuai harapan. Orang selalu memberi nasihat "jangan lakukan sesuatu yang nanti kamu sesali." Nia pikir ia tak akan mempunyai penyesalan. Toh, kehadirannya sendiri merupakan sebuah penyesalan. Namun, Nia menarik kata-katanya sendiri. Sekarang ia menyesal. Tak menyangka sebuah kalimat yang asal diucapkan bisa begitu menyakiti hati seseorang.
Hatinya tak tenang karena diliputi rasa bersalah. Gadis bersurai sekelam malam itu berlari seperti orang gila. Mencari kesana kemari pemuda yang membuat hatinya gelisah.
Nia memperhatikan satu persatu kendaraan beroda dua. Melihat setiap warna, bentuk, dan plat nomor. Mengigit bibir kencang ketika tak menemukan motor yang dicari. Nia mengedarkan pandangan, menajamkan matanya demi menemukan pemuda berkulit pucat.