"Maaf karena sudah merepotkanmu, aku sudah buntu mau menghadapi pria yang satu itu dengan cara apa!" ucap Rei pada seorang gadis yang kini tengah berdiri di hadapannya.
Gadis bernama Misha tersebut, hanya menggelengkan kepalanya pelan, dan tersenyum simpul.
"Tidak apa, Rei. Aku tahu benar, Sean itu seperti apa. Kenapa dia suka sekali membuat masalah? Astaga!"
"Terima kasih sudah mau datang! Aku janji akan sering-sering mentraktirmu nanti!"
Misha terkekeh pelan, lalu meninju lengan Rei.
"Jangan perlakukan aku seperti orang asing!" seru Misha.
"Oh iya, ngomong-ngomong, di mana kekasihmu itu? Aku penasaran, secantik apa dia hingga membuat kalian ribut seperti ini!" Misha melirik Rei sambil tersenyum penuh makna.
"Dia ada kelas pagi!" sahut Rei pelan.
"Okay, sepertinya dia seorang pekerja keras."