Menjelang sore hari, Barra kembali ke rumah sakit. Dengan suasana hati yang lelah bercampur aduk.
Di pagi hari, ia harus dikagetkan dengan kabar pernikahan dadakan Bunga karena hamil setelah pergaulan yang terlalu maju.
Dan siang hari tadi, Barra dibingungkan dengan setiap ucapan pak Hasan padanya.
Tapi Barra tidak ingin membawa beban hatinya saat menjenguk Gita saat ini. Sebisa mungkin ia harus menutupi kegundahan hatinya, setidaknya sampai Gita pulang dari rumah sakit. Barulah Barra akan menceritakan semuanya.
Barra tiba di depan pintu dan terlihat suasana ruangan rawat Gita ramai.
"Assalamu'alaikum!" Barra memberi salam pada semua orang saat ia masuk dan langsung dijawab serempak oleh mereka.
"Wah, rame banget ini. Temennya Gita pada datang, ya!" ucap Barra sembari meletakkan kantong plastik yang berisikan buah dan beberapa jenis roti di atas lemari di samping ranjang Gita.