"Secinta-cintanya Mas sama aku, dan juga sebaliknya. Kita gak boleh ngelakuin hal yang dibuat mbak Bunga sama pacarnya dan buat keluarga kita malu,"
"Gak boleh ya, Mas! Terus aja minta sama Allah supaya kita tetap dipelihara buat gak ngelakuin yang bukan-bukan,"
Barra semakin bersyukur telah diberikan rezeki yang amat besar, bisa bertemu dengan Gita dan menjadi pendampingnya.
'Perempuan yang seperti ini yang diragukan keluargaku dan orang lain yang menilaiku gila, Ya Allah. Tapi, sudahlah. Kumaafkan anggapan miring mereka karena mereka tidak tahu bagaimana Gitaku bersinar dengan pemikiran dan pendirian imannya yang kuat. Terima kasih, karena mengizinkanku mengenal perempuan seperti Gitaku ini,' batin Barra berucap bahagia. Senyuman di bibirnya seraya tidak pernah pudar untuk kekasih hatinya itu.