"Lepaskan anak itu!"
"Akhirnya kau mengaku juga bahwa kau bodoh. Namaku Garu, apa kau lupa aku adalah pemimpin di sektor ini? Apa wajahku ini terlihat gampang untuk dibodohi? Aku tanya, bagaimana bisa orang biasa sepertimu bisa mengalahkan semua pasukanku." Garu melangkah menghampiri.
"Lepaskan dia!" Shin mengangkat alis.
Tangan Garu mencengkeram leher Shin. "Aku katakan sekali lagi, apa kau bodoh mengaku-ngaku bisa mengalahkan pasukanku seorang diri?"
Shin segera menggenggam pergelangan Garu. "Aku katakan sekali lagi, lepaskan anak perempuan itu atau kalian akan lenyap."
Wajah anak itu perlahan membiru sudah hampir kehabisan napas. Orang itu terus menahan anak tersebut di atas. Tapi dengan cepat tanah di dekatnya mencuat hendak menusuk lengan, orang itu segera melepaskan cengkeramannya, menghindar. Kemudian anak itu ditelan oleh tanah.
Bapak dan Ibu yang dari tadi bersujud menatap anaknya hilang. Namun, anak perempuan itu muncul di antara keduanya. Mereka langsung memeluknya.