Entah hari keberapa aku berada di rumah Yanus dan Velly, Rasanya aku sudah mulai merindukan apartemen, dan cuti Ku memang sudah mulai habis. tetapi satu-satunya orang yang aku rindukan belum juga kembali ke kota ini. Aku berjalan mendekat ke jendela, membukanya yang kemudian membiarkan udara malam masuk dan menusuk kulitku. rasanya aku telah kehilangan separuh dari jiwaku, yang aku tidak akan tahu kapan ia kembali dan bersenda gurau bersama aku. Sedetik kemudian kepalaku dipenuhi oleh ingatan yang terjadi padaku tadi siang, aku mulai berfikir kalau aku bener-bener pernah berada di tempat itu, aku pernah menginjakkan kaki di lapangan hijau dan unik itu. aku merasa semuanya Sangat nyata hanya saja aku tidak ingat Kapan aku berada di sana. Aku bahkan penasaran dengan wanita yang benar-benar mirip denganku, wanita desa yang sederhana dan sangat ceria.
tring.... tring...