Anora terbenam dalam angannya, ia masih syok dengan pertemuannya dengan Sean.
Lelaki itu benar-benar kembali pada kehidupan Anora.
Detik kehidupan wanita itu masih terhenti pada fase pertemuannya dengan Sean.
"Ada apa Anora,kenapa kau kelihatan murung sekali?" tanya Yanus yang datang dari balik pintu.
" Sebenarnya kau sudah tau tentang pertemuan ini kan ?" ucap Anora sambil metap Yanus dengan dinginnya.
" Kau tau, aku akan bertemu dengan dia di tempat ini,itu kenapa kau mengijinkan aku untuk kembali ke sini,"
" Ya… jelasnya sebenarnya kau juga tau kemungkinan itu ada, tetapi kau tetap datang." Ucapnya lalu duduk di bibir ranjang Anora.
Perlahan air mata membasahi pipi perempuan cantik itu. Anora tidak dapat menutupi kesedihan yang ada di dalm dirinya.