Keheningan terjadi sedikit lebih lama dari perkiraan, ketika semua orang memandang ke arahnya dengan tatapan bertanya.
Tentunya kecuali satu orang yang justru melihat reaksi di mejanya dengan sebuah senyuman yang begitu lebar, seperti orang bodoh.
"Argh! Iya! Aku lupa kalau uang yang aku punya lusuh semua. Dan orang ini yang menukarkan uang miliknya dengan milikku," jelas Deva.
Suara helaan nafas dari kedua temannya terdengar begitu jelas, mereka bahkan menggeleng saat melihat ke arah Deva.
Hal itu membuat wajah Deva perlahan memanas menahan rasa malu.
Tapi ia justru lebih kesal karena lelaki di seberang tempat duduknya itu justru sedang menikmati melihat pemandangan seperti ini.
"Mari kita lupakan pembicaraan tentang hal memalukan itu. Sekarang aku ingin bertanya, kau… anak jurusan apa?," tanya Deva.
Ia tak ingin terus-terusan berada dalam posisi yang canggung bersama teman-temannya dan juga lelaki yang baru ia temui itu.
