Rambutnya yang dikucir sejak tadi terasa sedikit sakit hingga Tia memutuskan untuk melepas ikat rambutnya begitu sampai di kamar.
Tak lupa ia juga menyalakan kipas angin yang ada di atas meja, mengarahkannya ke arahnya yang ingin merebahkan diri di atas kasur empuknya.
Tia mengambil ponsel yang tadi ia tinggalkan di atas kasur saat Nora mengajaknya pergi keluar.
Saat membuka ponselnya lagi, ia tiba-tiba teringat pandangan dari lelaki yang menjaga di tempat fotocopy yang didatangi oleh Nora dan dirinya tadi.
Orang itu jelas melihat ke arahnya dan bahkan melihat lurus ke arah matanya, tapi bukan pandangan orang yang tergila-gila ataupun menyukai seperti yang dibayangkan orang lain.
Tia jelas memahami arti mata itu, lelaki itu terkejut melihatnya. Yang berarti ia pernah bertemu dengannya sebelumnya.
Tapi Tia tak mengingat apapun tentang lelaki itu, tentang siapakah lelaki itu ataupun dimana kiranya ia pernah melihatnya.