Seketika itu juga Kabeer pun langsung meluruskan pandangannya menjadi menatap Anin. Kabeer menjadi diam terpaku. Langkahnya seakan menjadi berat, Kabeer sulit untuk melangkah kan kakinya kembali.
"Ma—ma—mah ... Mamah memanggilku anak? Ada apa ini? Apa Mamah mengenaliku?" bingung Kabeer.
"Sayang, ke mari lah," titah Isabel.
"Ayo, Nak, ke sana. Hampir kedua Mamahmu itu," ucap Azam.
Lalu kemudian Kabeer pun perlahan mulai melangkahkan kakinya kembali. Dia mendekat kepada Isabel dan juga Anin.
Saat ini Kabeer tepat di hadapan Anin, tapi Kabeer hanya terdiam saja seolah dia tidak berani untuk mendekat lagi kepada ibu kandungnya itu.
Tapi suatu hal yang sama sekali tidak terduga oleh Kabeer pun terjadi ketika Anin tiba-tiba saja menarik tubuh Kabeer dan dia dengan segera membawa Kabeer ke dalam pelukannya.