Azam dan Isabel sudah memasuki kamar pribadi milik mereka berdua. Dengan emosi yang masih memuncuk membuat Azam harus melampiaskan kekesalannya di dalam kamar. Azam membanting pintu dengan sangat keras sampai membuat Isabel kaget. Isabel hanya dapat mengelus dadanya saja. Isabel menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah suaminya jika sedang marah.
"Mas Azam, jangan marah-marah atuh. Sabar, Mas," ucap Isabel. Meski takut Isabel tetap mencoba untuk menjelaskannya kepada Azam.
"Bagaimana Mas ga marah, Sayang? Si Daniel itu, baru satu malam dia berada di rumah kita, tapi dia sudah berulah. Dia sudah membuat Anin begitu ketakutan. Daniel pasti sudah melakukan sesuatu hal pada Anin sampai Anin menjadi takut begitu," ucap Azam.
