Namaku Dafina Alindra Putri aku anak tunggal dari Ayah dan ibuku yang bernama Dadang dan Fina, kami hanya keluarga sederhana yang tinggal di pinggiran kota metropolitan jakarta yang sehari - harinya hanya mengandalkan penghasilan ayah yang berdagang di pasar..ya Ayahku hanya seorang pedagang kelontong dipasar yang harus pergi dini hari dan pulang sore hari hanya untuk bisa menghidupi ibu dan Aku dan ibuku adalah ibu rumah tangga yang mengabdikan hidupnya hanya untuk aku dan ayah.
apakah kami bahagia? jawabku sangat bahagia karena ayah dan ibu sangat menyayangi aku..ya kami sangat menyayangi satu sama lain..sedari kecil aku dilimpahi kasih sayang oleh ayah dan ibuku dan walaupun sederhana kami tidak pernah merasa kesulitan, untuk sekolah Alhamdulillah aku selalu dapat beasiswa hingga sekarang.
sekarang aku adalah mahasiswi di universitas swasta favorite di jakarta, universitas yang notabene isinya adalah anak - anak orang berduit. Aku diundang ke universitas ini dengan status beasiswa penuh karena nilai - nilai aku yang selalu sempurna.
Disinilah kisahku dimulai, aku seorang anak sederhana yang datang ke universitas ini dengan segala yang aku punya..tentu saja tidak ada apa - apanya dibandingkan dengan mereka yang datang untuk belajar dengan membawa mobil mewah dan segala yang mereka adalah kememewahan.
kekuranganan secara materi di universitas ini adalah benar - benar suatu keajaiban buat mereka walaupun secara fisik aku adalah gadis manis yang selalu membuat laki - laki manapun melotot melihatnya..padahal aku sudah menutupi tubuhku dengan pakain muslimah yang jauh dari kata sexy.
ya mataku yg bulat berwarna emerald dan tubuh tinggi semampai dengan kulit putih bak pualam semuanya diturunkan oleh ibuku yang jika dilihat memang seperti orang bule campuran Asia. bulu mata yg lentik dan alis hitam tebal terbentuk indah di wajahku ditambah hidung bangir dan bibir merah merona walau tanpa polesan lipstick..membuat kaum adam tidak ingin berpaling..aku si miskin di mata teman - teman kampusku tetapi berhasil menarik perhatian kaum adam membuatku menjadi incaran kamu hawa yang merasa terancam akan keberadaan diriku.
tibalah hari dimana segala kesulitan dan awal dari masa depanku yang entah bisa dibilang keberuntungan atau malah kesialan dimulai.
Senin pagi, hari ini aku ada jadwal kuliah pagi dan karena rumahku yang lumayan jauh dari kampus aku harus rela berangkat setelah subuh demi tidak terlambat sampai ke kelas.
"selamat pagi ayah..ibu, kok tumben ayah belum berangkat" kataku sambil mencium pipi ibu yang sesubuh ini sudah dipenuhi dengan peluh setelah berkutat di dapur menyiapkan sarapan untuk aku dan ayah.
selamat pagi sayang, kamu sudah siap berangkat? ayo berangkat sama - sama ayah karena pagi ini ayah mau ke jakarta untuk membeli beberapa bahan dagangan di toko yang sudah habis..lumayan kan bisa irit ongkos kuliah kamu.
beneran Yah? asiikkk bisa irit uang dong aku hari ini..sebentar aku sarapan dulu ya yah..kasian kan ibu sudah masak masa mau kita tinggal.
bu, aku bawa sebagian untuk bekal makan siang ya soalnya hari ini aku ada kuliah siang sampai sore nanti..dari pada jajan di kampus mahal bu hehehe.
bawa aja sayang toh dirumah juga ibu hanya sendiri tidak mungkin menghabiskan semuanya..ayah juga mau bawa bekal? kata ibu
tentu sayang..aku juga mau irit uang makan ku hari ini..kata ayah sambil mencium pipi ibu.
ayah ih pagi - pagi sudah bikin mataku ternoda..mesra - mesra an didepan anak gadis.
gak apa - apakan istri Ayah hahaha..nanti juga kamu bisa merasakan kalau udah nikah.
kalau kamu cari suami carilah orang yang mencintai kamu apa adanya niscaya dia akan menganggap kamu dunianya dan akan selalu buat kamu bahagia..nasehat ayah yang ternyata harus selalu aku ingat setelah hari ini.
udah ah kita berangkat Yah, nanti aku terlambat..bu aku berangkat dulu ya..kataku sambil mencium tangan dan pipi ibu.
aku tunggu dimobil ya ya.
kemudian kami berangkat dengan mobil losbak satu - satunya kesayangan ayah yang menjadi saksi bisu perjuangan ayah menghidupi keluarga kecilnya.
Akhirnya setelah melalui perjalanan yang hampir 2 jam dan bikin aku deg - deg an karena takut kelas sudah keburu dimulai akhirnya aku tiba di kampus dan bergegas lagi ke arah kelasku..pagi ini keliatannya ada yang berbeda karena kampus kok terkesan ramai dan sepertinya mereka sedang menunggu sesuatu..tapi aku masa bodo dan tidak mencoba mencari tahu yang ada di otak ku sekarang adalah tiba dikelas sebelum kelas dimulai..aku tidak ingin menodai kehadiranmu dengan kata terlambat yang pada akhirnya akan membuat beasiswaku di cabut.
Alhamdulillah sampai dikelas dosen belum masuk dan teman - teman masih asik mengobrol, aku lihat tita satu satunya teman dekatku sudah ada diruangan dan dia melambaikan tangannya mengisyaratkan aku untuk duduk disebelahnya.
"kok tumben kamu datangnya mepet banget Fin? kata tita..gue ikut bokap pagi ini dan tau ga Masya Allah dijalan mobilnya mogok..gue dah takut aja datang terlambat tadi. kata Fina sambil mengambil tissue untuk lap keningnya yang berkeringat karena lari - lari di lorong kampus tadi.
syukur deh lo ga telat, kalau telat amsyong deh secara dosen kita pagi ini katanya si killer tuh..dia tukar jam sama jam nya pak Indra..kata Tita
Masa? kok ga ada pemberitahuan sih! jangan - jangan dia mau ngadain quis lagi secara dia kalau ngadain kelas dadakan gini kan biasanya karena mau ngadain quis.
waduh bisa bahaya nih kalau bener mana gue belum baca - baca kuliahnya dia lagi..bantuin gue ya fin kalau benar?? please kata fina memohon
Insya Allah, gw juga ga yakin nih soalnya gue juga sama belum baca - baca kata fina.
gue percaya ma lo Fin, secara lo ga belajar aja nilai lo udah sempurna gimana kalau lo belajar hehehe.
Gak lama dosen killer itu masuk..selamat pagi anak - anak..siap - siap tas kalian taruh dibawah dan siapkan alat tulis kalian..hari ini kita adakan quis ya..kata pak cipto si dosen killer.
yaaaahhhhh belum siap pak..serempak seluruh mahasiswa/i dikelas komentar.
saya ga mau tau..siapkan sekarang, yang ga mau boleh keluar sekarang dan bersiap dengan D dikelas saya.
akhirnya mau tidak mau semuanya mengeluarkan alat tulis mereka.
sebelum kelas dimulai tiba - tiba pintu ruangan mereka diketuk dan seorang cowok yang Masya Allah dilihat dari sudut manapun amat sangat sempurna..sungguh kesempurnaan yang hakiki dimata semua mahasiswi cewek yang ada diruangan kecuali fina..ya fina sibuk mempersiapkan alat tulisnya jadi tidak memperhatikan ke depan ruangan.
selamat pagi pak, maaf saya terlambat..saya mahasiswa pindahan dan hari ini hari pertama saya Pak.
masuklah kau kata pak Cipto, cari tempat duduk yang nyaman hari ini kita hanya akan melakukan quis untuk kelas saya ini.
hah..quiz pak...apesnya gw kata si cowok membatin..sambil mencari - cari tempat duduk yang kosong..Dia melihat satu tempat duduk kosong di samping Fina dan satu di sisi paling kiri baris ke dua.
awalnya dia mau melangkah ke bangku ke dua sebelah kiri namun begitu dia melihat fina dia mengurungkan niatkan dan melangkah ke bangku disamping fina.
sayangnya sepanjang quiz fina sama sekali tidak memperhatikan cowok baru disebelahnya dia bahkan tidak menyadari jika disebelahnya ada laki - laki padahal cowok itu ingin sekali berkenalan dengan fina dan sepanjang quiz selalu melirik ke arah fina.
juga seperti biasa setiap kali quiz dan test fina selalu keluar terlebih dulu dan saat dia menyerahkan tugasnya semua dosen yang menerima kertas test fina selalu tersenyum puas.
dan Rendra melihat hal tersebut..ya nama cowok itu adalah rendra alfian wirawan..anak satu - satunya dari keluarga wirawan yang notabene adalah keluarga terkaya di Jakarta, banyak perusahaan dengan segala bidang dan kekayaan yang tidak ternilai adalah milik keluarga wirawan dan bukan hanya ada dijakarta tapi hampir seluruh indonesia dan bahkan sampai manca negara.
Rendra yang baru kembali ke Jakarta setelah belajar bisnis di luar negeri kini kembali kuliah di kampus itu untuk mempelajari management di kampus tersebut..dia sengaja kuliah lagi karena merasa belum mampu utk mengambil alih tampuk kepemimpinan di salah satu perusahaan ayah nya.
dia memang membantu ayahnya dengan sesekali bekerja di perusahaan ayahnya dan bahkan memegang salah satu perusahaan ayahnya di Jakarta sebagai CEO tapi belum sepenuhnya standby dia masih diwakilkan oleh tangan kanannya yang juga sedari kecil sudah menjadi temannya karena dia adalah anak tangan kanan papa nya.