Hati Iskandar bahagia bulan kepalang.
Pergi ke Amerika adalah cita-citanya. Ketika mendapat perintah berangkat oleh ibu mertua bosnya ini. Mana mungkin dia menolak.
"Amerika sangat jauh dari Indonesia, harga tiket penerbangan ke sana tergolong relatif mahal, tak sedikit orang Indonesia yang bermimpi bisa mengunjungi negeri itu! Tapi aku! Aku beruntung sekali, bisa pergi ke sana. Gratis! Ibu bos itu baiknya luar biasa!" Iskandar memuji-muji nyonya Esther Melody.
Iskandar mulai membaca panduan ke Amerika. Dia ingin kepergiaan ke negara itu menjadi pengalaman yang tak terlupakan.
Bibirnya tidak berhenti tersenyum.
"Kenapa kamu!" Tanya teman kost-nya. Dia heran melihat Iskandar sibuk mengepak pakaiannya.
"Aku mau ke Amerika!" jawab Iskandar dengan senyum bahagia.
"Gaya lu!" temannya tak percaya.
"Aku ngomong sungguhan!"
"Oh ya!" temannya mencibir.
Iskandar tak peduli, yang penting, dia jadi berangkat ke Amerika.
Iskandar boleh bersenang hati, akan berangkat ke Amerika.