Nindy tertawa geli saat kepala Yudisthira Salman menghilang di hadapannya. Pria itu mencari tempat sembunyi di balik dress-nya yang longgar. Pria ini sedang main petak umpet. Tidak tahukah dia Nindy sudah mulai kewalahan menahan hasratnya.
"Hey... berhentilah bermain-main begitu. Aku capek berdiri!"
Kepala Yudisthira Salman menyembul keluar dari balik dress, tertawa bahagia.
Dia sudah mengganggu jalan keluar bagi bayi mereka.
Yudisthira Salman berdiri dengan nafas memburu, mencium leher Nindy.
"Ayo ku bantu memijat kakimu!" seusai berkata begitu dia langsung mengangkat Nindy dengan dia tangannya.
Membawa istrinya itu ke kamar istirahat.
Saat pintu kamar terbuka, aroma segar wangi bunga tercium.
"Yudishthira...kamar ini indah sekali!"
Mereka seperti bukan berada kamar di ruang kantor, tetapi seperti berada di kamar hotel bintang lima.
Yudisthira Salman menurunkan Nindy dari gendongan.
