Frans Winata melangkah dengan emosi.
Jarak dia ke Davita dan pengasuhnya hanya 20 meter.
"DAVITA!"
Frans Winata menghentikan langkahnya.
Raditya dan Zenaya Putri muncul di depan gerbang. Pengasuh Davita dan pacarnya kaget. Pacar pengasuh itu menghidupkan sepeda motornya, pergi meninggalkan tempat itu.
Zenaya Putri melihat ke pacar pengasuh Davita
Sejak peristiwa penculikan terhadap dirinya, Zenaya Putri jadi paranoid. Dia gampang curiga dan takut terhadap orang yang tidak dikenal, dia tidak mudah percaya orang lain.
Zenaya Putri menoleh ke Frans Winata.
Gadis itu jadi takut.
Tangan Zenaya jadi dingin.
"Davita...ayo kita mencari bunga liar!" kata Raditya.
"Ayo!"
"Kita cari di dalam pagar aja!" kata Zenaya Putri.
"Oke!" Davita tersenyum menunjukkan lesung pipi yang manis.
Anak-anak itu masuk ke dalam pintu gerbang.
Frans Winata tertegun di tempatnya berdiri.
Dia teringat senyum Davita.
Senyum Davita mengingatkan Frans Winata pada senyumnya sendiri.