Pagi itu dengan langkah buru-buru, nyonya Shalina dan nona Ri-eN mengikuti langkah menuju anjungan kapal.
Keluarga besar Salman sudah berkumpul di sana.
"Ayah!"
"Kakek!" Ibu dan anak itu memberi salam ke tuan Benyamin Salman.
Orang tua itu tersenyum menyambut kedatangan mereka.
"Kemari-lah duduk di sebelah kakek!". Tuan Benyamin Salman berkata lembut menunjuk kursi di sebelah kiri kanannya.
Nona Ri-eN dan nyonya Shalina terkejut, kakek Benyamin memperlakukan mereka dengan manis dan lembut.
"Hmm Bagus! Ibnu tidak melaporkan penolakan kami mengenakan kostum bajak laut yang dia sediakan!"_ nyonya Shalina bersyukur tidak bertindak kompulsif. Kalau tidak dirinya sendiri yang rugi.
Tuan Benyamin Salman terlihat gagah dengan baju bajak laut laut hitam, topi bajak laut lebar warna hitam pula, kaca mata sebelah dan pedang panjang di pinggangnya.
Tuan Benyamin puas melihat penampilan cucu dan anak perempuannya itu.
Nona Ri-eN tampil menawan dengan
