Chereads / Hasrat Cinta: Menemukan Suami Pendamping / Chapter 5 - Kau yakin baik baik saja?

Chapter 5 - Kau yakin baik baik saja?

(Arabella POV)

Keesokan harinya, ketika pagi sudah menampilkan cahaya mentari yang begitu terang. Aku terbangun Dengan Perlahan, mataku memperhatikan cahaya mentari yang sudah masuk di sela sela gorden putih. aku tidak tau siapa yang membukanya, tapi ketika aroma penciumanku menghirup kopi yang memenuhi ruangan kamar hotel. aku langsung terbangun dan melihat siapa..

Siapa yang membuat kopi Pagi-pagi?

Mataku memicing, saat wajah Steve sudah begitu segar dan sedang memainkan tablet di tangannya.

Dia menengok ke arahku, karena suara gerakan kasur memang cukup mengusik, aku bangun dan menguncir satu Rambutku.

Lalu duduk di depan Steve, aku mengambil satu cangkir kopi yang sudah pasti untuk diriku. Karena ada satu cangkir kopi lainnya, yang sudah di pegang Steve di tangan kanannya.

"kau sudah bangun sepagi ini? Rajin sekali." Kataku pelan, aku menyesap kopi hitam perlahan-lahan dan merasakan kehangatan yang membuatku jadi lebih tenang.

"Sudah jam sembilan pagi, tidak terlalu pagi. Kau harus bersiap, Mengecek Perusahaan yang sedang bermasalah itu. kau juga harus bertemu dengan para wartawan dan investor.. Lalu di lanjutkan dengan makan sore dengan salah satu Menteri perdagangan dalam negeri." Steve berkata dengan sangat lancar, aku yang mendengar jadwal sangat padat. hanya bisa menghela nafas pelan, aku memang sudah sering merasakan hal ini.

Tapi tetap saja, setiap mendengar jadwal yang padat dan luar biasa tidak menyenangkan. membuatku jadi merasa serba salah..

"Aku akan mandi lebih dulu." Kataku pada Steve, tapi dia malah melihat diriku dengan bingung.

"Lari lebih dulu, aku sudah siapkan Treadmill di dekat sana." Steve menunjuk ke arah balkon kamar, dan aku sudah melihat Treadmill yang berdiri indah di bawah sinar mentari.

"Baiklah." Kataku pelan, aku merenggangkan sebentar otot-otot tubuhku yang tegang.

ketika aku bergerak menuju Balkon, Steve lebih dulu bangun dan membawakan segelas air putih. aku sempat tertegun dengan apa yang Steve Lakukan. "Minum air putih lebih dulu." Kata Steve padaku, aku menurut saja. aku meminum air putih darinya sampai habis.

"Bagus." Dia menepuk pelan kepalaku dan mulai meninggalkan aku yang sudah memerah malu. Aku berdehem sebentar dan berjalan lagi ke arah Treadmill.

Ahh.. ini masih pagi tapi tubuhku mendadak panas, aku mulai mengatur beberapa hal dan berjalan perlahan.

aku jadi kepikiran, kenapa Steve bisa sangat manis sekali? Atau aku yang terlalu mudah terbawa perasaan? ahh.... aku jadi banyak pikiran, hanya karena tepukan pelan di atas kepala.

Steve.. Steve... kenapa kau harus datang, Sudah tau aku mudah tersipu malu. apalagi perhatian yang dia berikan lebih istimewa dari Sekretarisku sendiri. Mana pernah Sekretarisku membuat kopi di pagi hari, lalu menyuruhku minum air putih, dan melakukan olahraga.

Memang sih, Sekretarisku selalu buatkan kopi. tapi tidak benar-benar di buatkan saat aku bangun tidur.

Ahhhh..bodo amatlah, aku harus berlari lebih cepat. agar membakar lemak lebih banyak lagi.

Aku melakukan lari cepat per-30 detik sekali, lalu 30 detik selanjutnya beristirahat.. melakukannya sebanyak 10x. Setelah berkeringat sangat banyak, aku menghentikan olahraga pagi. Ketika aku berbalik badan dan melihat Steve yang sudah memberikan handuk kecil padaku.

aku mengambilnya dan mengelap keringat yang sudah sangat banyak, lalu berjalan ke arah sofa lalu duduk dengan tenang..

aku benar-benar kelelahan dengan berlari saja. Tadi sebenarnya aku melakukan Lari interval. Lari ini bisa bersifat singkat atau lama, tergantung pada kebutuhan kita saja.

Lari interval baik untuk meningkatkan performa lari dan daya tahan tubuh secara keseluruhan. Kebanyakan treadmill memiliki pilihan terprogram yang mencakup latihan interval, atau kita dapat menciptakannya sendiri. Setelah pemanasan lari selama sepuluh menit, lari secepat mungkin selama 30 sampai 60 detik. Setelah pemulihan 60 sampai 90 detik, ulangi interval lagi. Sisihkan satu sesi lari dalam seminggu untuk melatih lari interval ini. Seluruh latihan harus berlangsung antara 30 dan 45 menit, termasuk pemanasan dan pendinginan 10 menit.

Tapi aku terbiasa lari 30 detik dan istirahat 30 detik juga, sebagian mengatur nafasku yang memang mudah kelelahan akhir-akhir ini.

Tok.. Tok..

suara Ketukan pintu membuatku menengok, ketika Steve sudah berjalan cepat dan membuka pintu. di sana ada seorang wanita yang menggunakan jas putih seperti dokter.

"Ini Dokter Ana, dia Cukup terkenal di negara ini. semoga kau nyaman di periksa olehnya selama berada disini." Steve mengajak dokter itu masuk dan menjelaskan padaku siapa perempuan itu.

aku hanya tersenyum saja saat Dokter Ana memberikan hormat padaku. aku sudah tau bahwa Steve benar-benar akan membawakan dokter terbaik untuk diriku.

kemarin malam, saat aku tanya kenapa dia bisa mendapatkan bentuk badan yang sempurna. dia benar-benar tidak menjawab dan hanya tersenyum kecil. hal itu membuatku kesal, apakah dia takut Bahwa aku mengetahui hal rahasia dari bentuk tubuhnya? ckckckck.. aku kan hanya menyukai saja, bukan benar-benar akan mengikuti gaya hidup dan olahraga yang dia lakukan.

Dokter Ana memeriksa tekanan darahku dan suhu tubuhku saat ini.

"Apakah anda sering mengalami pusing atau mual?." Dokter Ana tiba-tiba Bertanya.

"Tidak..." Kataku pelan, aku tidak akan memberitahu Bahwa aku memang sering mimisan dan pusing tiba-tiba. apalagi jika aku katakan, bahwa jantungku sering sakit. Ini kan di sebabkan oleh tubuhku yang Seharusnya bertemu dengan pendamping hidup. bukan karena penyakit..

"Kesehatannya baik, tidak ada hal yang aneh.. Ini vitamin untuk mengontrol imun tubuh anda, jika terjadi keluhan apapun. langsung katakan padaku." Dokter Ana sudah selesai melakukan pemeriksaan.

Aku mengangguk saja, dokter Ana membereskan peralatannya dan berjalan pergi dari kamarku. aku sudah mau mandi, tapi mungkin nanti.. aku masih berkeringat banyak.

"Kau yakin baik-baik saja? Karena bagiku kau cukup tidak baik. kemarin malam, saat kau tertidur. hidungmu mimisan, dan kau berkeringat dingin." Steve mengatakan apa yang dia ketahui dengan sangat jujur, aku yang mendengar hal itu tentu saja cukup terkejut.

"Mimisan dan berkeringat dingin? kau yakin?." Kataku berpura-pura tidak tau.

"Ya, jangan bilang kau tidak tau. kau tidak bisa berbohong padaku, wajahmu terlihat sekali sedang menutup sesuatu." Kata Steve dengan nada datar, aku hanya menggaruk rambutku yang tidak gatal.

Steve baru bertemu denganku, bagaimana dia tau aku berbohong? Ish! Apakah ini sebabnya kakakku memperkejakan Steve? Karena Steve memang seperti salah satu anggota badan intelijen nasional?.. sikapnya yang terlalu dingin dan sangat perfeksionis, membuatku jadi takut sendiri.

"Ya aku sering mimisan, tapi ini bukan karena penyakit. aku hanya punya hidung yang sensitif, apalagi ini di negara berbeda dan udara di sekitar juga cukup asing buat tubuhku. imun Tubuhku belum bisa beradaptasi dengan baik." Kataku sedikit mengelak dan membela diri.