Mbak Ayu, seorang wanita muda yang baru berusia 25 tahun. Berdiri dengan gaya dan senyuman yang genit persis di hadapan Pak Ramon.
Dengan mengenakan seragam kaos tipis lengan pendek berwarna merah maroon, di padu padankan dengan rok mini berukuran 5 centimeter di atas dengkul berwarna kuning dihiasi asesoris belt berwarna gold.
Mbak Ayu nampak cantik dan seksi sekali, di tambah parasnya yang manis dengan hiasan make up yang lengkap.
"Apakah mereka berdua ini, Lady Escort yang baru Pak Ramon?" tanya Mbak Ayu sambil tersenyum tipis, melirik kearah Leyna dan juga Carolina.
"Ya kau benar Ayu, kenalkan ini namanya Leyna dan ini Carolina. Aku minta kau langsung memberikan pelatihan secara kilat kepada mereka Ayu, langsung praktek saja! Oh ya, jangan lupa kau berikan seragam untuk mereka berdua, karena mereka akan bekerja hari ini juga. Kau kan tahu sendiri, kita kekurangan LC, karena pelanggan yang datang semakin banyak di "Edward Vista" ini," perintah Pak Ramon kepada Mbak Ayu.
"Baiklah kalau begitu Pak Ramon. Kalian berdua sekarang ikut denganku ya!" ajak Mbak Ayu sambil tersenyum ke arah Leyna dan juga Carolina, lalu berjalan keluar pintu kantor Pak Ramon.
Seperti kerbau di cocok hidungnya, Leyna dan Carolina pun mengikuti langkah kaki Mbak Ayu menuju ke sebuah ruangan, yang di pintunya bertuliskan "Lady Escort Room". Lalu mereka bertiga langsung memasuki ruangan tersebut.
Sebuah ruangan yang sangat bersih berukuran lumayan luas, terdapat sebuah meja. Yang dikelilingi oleh enam buah kursi, yang terbuat dari kayu jati berwarna coklat.
Di dalam ruangan tersebut juga terdapat loker, sebagai tempat penyimpanan tas juga barang milik para LC yang bekerja disini.
Aroma terapi bunga lavender dan AC dengan suhu lumayan dingin, membuat suasana ruangan terasa nyaman sekali.
"Kalian silahkan duduk!" perintah Mbak Ayu sambil berjalan ke arah sebuah lemari besar yang berada di sudut ruangan.
Tidak berapa lama kemudian, Mbak Ayu pun kembali lalu duduk di hadapan Leyna juga Carolina. Sambil memberikan dua setel pakai lengkap, dengan model seperti yang dikenakannya saat ini. Semua pakaian tersebut masih disimpan di dalam plastik dengan rapi untuk Leyna dan Carolina.
"Ini seragam kerja untuk kalian, masing-masing aku kasih dua setel agar ada seragam pengganti. Aku rasa ukuran M cukup untuk kalian berdua kan?" tanya Mbak Ayu sambil tersenyum ramah.
Entah mengapa Leyna merasa sangat suka sekali dengan kepribadian Mbak Ayu, walaupun dia menciptakan dirinya seperti perempuan yang nampak genit dan centil. Tetapi Leyna dapat merasakan dari pancaran mata Mbak Ayu, ada binar kesedihan di dalamnya dan juga kelembutan hati.
"Iya Mbak Ayu, ukuran pakaian aku memang M, tepat sekali!" jawab Carolina dengan binar mata penuh kebahagiaan.
"Baguslah kalau begitu, sekarang juga kalian aku minta segera berganti pakaian. Karena setelah itu, aku akan mengajarkan kalian bermake-up. Terutama kau Leyna, make-up mu itu terlihat masih belum sempurna. Terlalu tipis, kurang kinclong!" komentar Mbak Ayu sambil tersenyum lebar.
"Baik Mbak Ayu!" jawab Leyna dengan kikuk.
Kemudian Leyna dan Carolina berjalan masuk ke sebuah ruangan kecil, yang merupakan bagian dari ruangan "Lady Escort Room" ini lalu segera berganti pakaian di dalamnya.
Sungguh Leyna merasa risih sekali, dengan seragam yang dikenakannya saat ini. Terasa terlalu ketat, pendek dan ... seksi!
"Hufff, apa yang saat ini aku lakukan? astaghfirullah! Seumur hidup, aku belum pernah mengenakan pakaian seperti ini. Bagaimana kalau rekan kerja dan murid-muridku, melihat aku dengan pakaian ini? Habis sudah karirku sebagai seorang guru!" gumam Leyna dengan dada bergemuruh hebat penuh ketakutan di dalam hatinya.
Tapi mau bagaimana lagi? Siapa yang dapat membantu Leyna, untuk memenuhi kebutuhan financial keluarganya saat ini? Kalau bukan dirinya sendiri yang harus berjuang?
Setelah selesai berganti pakaian, Leyna dan Carolina segera keluar dari dalam ruangan kecil tersebut lalu kembali menghadap Mbak Ayu.
"Wah, kalian nampak cocok dan cantik sekali mengenakan pakaian seragam itu! Sekarang sebaiknya, kau duduk di hadapanku Leyna, karena aku akan mendandani dirimu. Kalau untuk Carolina, aku rasa hal tersebut tidak perlu. Karena aku melihat, make-up Carolina sudah bagus sekali. Tinggal di rapihkan saja sedikit sendiri," ujar Mbak Ayu sambil mengambil tas kosmetik, yang berisi berbagai macam alat kosmetik lengkap miliknya yang berada di atas meja.
"Mbak Ayu tahu saja, aku memang dulu pernah bekerja sebagai BA kosmetik Pixy Mbak. Jadi kalau untuk urusan menghias wajah, aku sudah terampil sekali," sahut Carolina membanggakan dirinya.
"Baguslah kalau begitu, berarti tinggal kau saja Leyna. Mendekatlah kepadaku!" perintah Mbak Ayu.
Kemudian Leyna segera menggeser kursi yang didudukinya untuk mendekati Mbak Ayu. Lalu dengan terampil Mbak Ayu langsung menghiasi wajah Leyna dengan paket make-up miliknya.
Hanya kurang lebih selama 15 menit, Mbak Ayu pun selesai mendandani Leyna. Wajah Leyna yang putih mulus dan belum pernah menggunakan make-up lengkap sebelumnya. Nampak cantik sekali setelah didandani oleh Mbak Ayu.
"Kau nampak cantik sekali Leyna, aku pangling rasanya melihat dirimu. Apakah sebelumnya kau tidak pernah berdandan?" tanya Mbak Ayu sambil tersenyum tipis dan mengerutkan alis matanya.
"Aku berdandan biasa saja Mbak, paling menggunakan bedak tabur dan lipstik. Tidak pernah menggunakan make-up full seperti ini," jawab Leyna sambil tersenyum malu memperlihatkan lesung pipi yang menambah kecantikan di wajahnya.
"Mulai sekarang, setiap kali kau bekerja. Harus selalu mengenakan make-up seperti ini ya Leyna, makanya kau harus pandai berdandan mulai sekarang. Apakah kau memperhatikan, bagaimana cara aku mendandanimu tadi?" tanya Mbak Ayu.
"Iya Mbak, aku memperhatikan," jawab Leyna cepat sambil tersenyum untuk menghilangkan rasa grogi di hatinya.
"Baguslah kalau begitu, aku yakin. Kau seorang perempuan yang pintar dan cepat belajar. Sekarang kalian berdua ikut denganku, karena aku akan mengajari kalian. Sekaligus memperlihatkan lingkungan tempat kerja kalian ini, jadi kalian mengerti tugas-tugas yang harus dilakukan," ujar Mbak Ayu sambil bangkit dari tempat duduknya.
Kemudian Mbak Ayu segera mengajak Leyna dan Carolina berkeliling "Edward Vista" ini. Sambil menjelaskan semuanya yang perlu diketahui, yang menjadi tugas seorang Lady Escort.
Mbak Ayu juga menjelaskan di mana letak setiap ruangan, dan juga cara menggunakan berbagai macam perlengkapan karaoke yang ada di dalam setiap room.
Pada saat Mbak Ayu sedang asyiknya memberikan pengajaran kepada Leyna dan Carolina. Di sebuah room yang kosong dan tidak ada pelanggan yang mengisinya. Tiba-tiba saja Mas Yopi mendekati Mbak Ayu dengan tergesa-gesa.
"Maaf Mbak Ayu, ada pesan dari Pak Ramon. Katanya ada tamu penting! Tiga orang Bos besar, yang ingin menggunakan room ini. Juga membutuhkan tiga orang Lady Escort untuk mendampingi mereka, jadi tolong segera diberikan pelayanan sebaik mungkin!" ujar Mas Yopi memberitahukan, dengan ekspresi wajah yang nampak sedikit panik.
"Ya sudah kalau begitu, aku akan segera memberikan pelayanan yang terbaik. Kau tidak usah panik seperti itu Mas Yopi, kan saat ini kita sudah memiliki LC nya. Jadi tenang saja!" jawab Mbak Ayu sambil tersenyum lebar.
"Siap Mbak!" jawab Mas Yopi sambil nyengir kuda.
"Kalian dengarkan, apa yang dikatakan Mas Yopi tadi? Berarti saat ini kalian langsung bertugas ya, kalian tunggu saja disini. Aku akan segera membawa tamu tersebut ke room ini," ujar Mbak Ayu sambil bergegas keluar dari dalam room bersama dengan Mas Yopi.
Tidak berapa lama kemudian, Mbak Ayu kembali bersama dengan tiga orang lelaki yang masing-masing memiliki penampilan yang berbeda.
Ada seorang lelaki dengan raut wajah yang nampak sangat genit, dengan usia sudah separuh baya dengan perut buncitnya. Sedangkan yang dua lagi, nampak masih muda dan sangat tampan.
Mereka berempat memasuki room, dan langsung berpapasan dengan Leyna dan juga Carolina. Yang berdiri di dalam room tersebut, sambil tersenyum ramah menyambut kedatangan mereka.
"Oh ya, Om Bernadus, Mas Virgo dan juga Mas Raiden. Kenalkan LC kami yang akan menemani kalian, Leyna dan juga Carolina!" tutur Mbak Ayu memperkenalkan sambil tersenyum centil.
Pada saat menyambut kedatangan tamu pertamanya saat ini, jantung Reyna langsung berdegup kencang sekali.
Apalagi pada saat Mbak Ayu memperkenalkan dirinya, kemudian menyebut namanya dihadapan tamu tersebut. Ingin rasanya Leyna berlari kencang dan kabur dari tempat ini.
Tapi tentu saja hal itu tidak dilakukan Leyna, karena Leyna sangat menyadari betapa pentingnya, penghasilan yang akan diperoleh dari pekerjaannya ini.
"Silahkan Tuan-tuan ingin memilih Lady Escort yang mana untuk menemani. Apakah dengan saya sendiri, Leyna, atau Carolina?" Mbak Ayu menawarkan sambil tersenyum semanis mungkin kepada para tamu ini.
"Aku ingin, kau menjadi Lady Escort milikku!" seru Raiden sambil berjalan dengan pasti penuh percaya diri menghampiri Leyna.
Kemudian dia langsung menarik tangan Leyna dan mengajaknya berjalan menuju ke arah sofa berwarna serba ungu yang berada di dalam room tersebut. Sambil tersenyum penuh arti, sambil terus menatap lekat wajah Leyna tanpa berkedip sedikit pun.