Chereads / Bini Gue Mantan Preman / Chapter 17 - Keresahan Lydia

Chapter 17 - Keresahan Lydia

Lydia masih belum tidur karena Kevin dan Pelita belum sampai rumah padahal jam sudah menunjukan pukul 12 malam lebih, Pelita dan Kevin memang ketika pamit akan pulang jam 11 malam namun hingga jam 12 lebih mereka belum pulang bahkan Lydia menelepon keduanya juga tidak diangkat.

"Mereka dimana sih? Kok aku telepon gak diangkat-angkat sih?" Tanya Lydia sambil bolak-balik dari kamar ke ruang tengah kemudian ke ruang depan mengintip di jendela rumahnya.

"Kamu sedang apa sih Mam?" tanya Jason melihat istrinya bolak-balik tidak jelas.

"Mereka belum pulang Pah," Kata Lidya kesal melihat suaminya sepertinya yang tidak perasaan khawatir.

"Nanti juga pulang Mam, paling sedang di jalan. Tunggu dulu lah mereka juga sudah dewasa, apalagi Pelita bersama Kevin jadi tidak usah khawatir," kata Jason berusaha menenangkan istrinya.

"Tapi aku sudah menelponnya dan tidak dijawab dua-duanya." Lidya kemudian menjatuhkan bokongnya  di sisi tempat tidur di kamar tidurnya.

"Habis mungkin baterainya,"kata Jason lagi.

"Kalau habis itu tidak akan ada nada sambung ini ada nada berdering tapi tidak dijawab," katanya sedikit kesal

Suara mobil masuk kedalam halaman rumahnya, membuat dia langsung keluar kamar dan berlari Lydia mengintip dari jendela ruang tamu, dilihatnya Pelita turun dari mobil Kevin. Dengan terburu-buru Lydia  membuka pintu rumahnya.

"Kalian dari mana sih? Kok jam segini baru pulang."  dia langsung saja memberondong pertanyaan, begitu mereka baru saja sampai di teras halaman rumah.

"Kan tadi kami sudah bilang Kalau kami ada acara dan akan pulang malam," kata Kevin sambil masuk ke dalam rumah yang diikuti oleh Pelita.

"Tapi kalian kan bilangnya jam 11 sudah pulang," kata Lydia menjawab jawaban kevin. Dia kemudian mengikuti  anaknya dan Pelita masuk ke dalam rumah.

"Iya dari sana jam 11. Terus aku laper mampir deh ke tukang nasi goreng, nih aku bawain buat Mama,"  katanya sambil menyerahkan satu buah kantong plastik pada Lidya.

"Terus kenapa telepon Mama nggak kamu diangkat-angkat, kamu juga Pelita telepon tante nggak diangkat," tanyanya pada Pelita meminta penjelasan.

"Memang tadi telepon ya, maaf ya aku tidak dengar," kata Pelita dengan wajah penuh penyesalan.

"Ya Sudah, yang penting kalian sampai dengan selamat, nanti lagi kalau memang mau pulang telat kasih kabar jadi aku tidak khawatir." Lydia jalan ke dapur lalu menyimpan nasi goreng di atas meja makan.

"Pelita pamit masuk ke kamar dulu  tante," lydia menganggukkan kepalanya.Diikuti kevin dibelakang  mereka kemudian masuk ke kamar masing-masing untuk beristirahat.

*

Pagi jam 6 jam Pelita sudah siap untuk olahraga dia sudah menggunakan pakaian training dan sepatu olahraga, Pelita juga  menguncir rambut dan menggunakan topi agar tidak silau jika panas menyengat tak lupa dia membawa  ponsel serta handsfree untuk menemaninya  berolahraga.

"Kamu mau olahraga kemana Ta?" Tanya Lydia  begitu melihat pelita keluar dari kamarnya dan siap untuk berolahraga.

"Ketaman depan aja tante, Pelita olahraga dulu ya." Katanya pamit pada Lydia.

"Abang kamu gak diajak Ta, biar gak tidur aja gitu," kata Jason yang baru keluar dari kamarnya.

"Kayanya belum bangun Om, Pelita olahraga dulu yah Assalamualaikum," katanya sambil berlari keluar rumah.

"Hari ini ada undangan keluarganya Hermawan, dian menikahkan putrinya. Kita mau datang jam berapa? Tanya Lydia pada Jason yang baru saja duduk di kursi makan.

"Undangannya mulai jam berapa? Kalau undangannya jam 11 ya lebih baik kita berangkat jam setengah 11 saja dari rumah,  jadi begitu jam 12an  kita sudah bisa kembali pulang," kata Jason menyarankan kepada Lidya.

"Ya sudah kalau begitu," kata Lydia.

"Reno pulang kerumah atau gak?" Tanya Jason pada Lydia.

"Aku gak lihat sampai Kevin sama Pelita pulang sih aku gak lihat dia datang," kata Lydia, biasanya Reno kalau malam minggu biasanya pulang ke rumah alasannya rindu nasi goreng ibunya.

"Mang Reno pulang?" Tanya Jason melihat Mang Maman melewati ruang makan ketika dia akan menuju taman belakang untuk membersihkan rumput.

"Pulang Tuan tadi saya lihat mobilnya Ada cuma bilang tadi sama saya jangan dibangunkan, begitu katanya," jawab Maman pada Jason.

"Sampai rumah jam berapa Mang?" Kali ini Lydia yang bertanya.

"Subuh Nyah jam 3an pas saya bangun, soalnya saya yang bukakan pagarnya," Jawab Maman menjelaskan.

"Ya sudah kalau gitu, terima Kasih yah," kata Jason, Maman lalu pamit ke belakang untuk melanjutkan pekerjaannya.

"Dari Mana dia subuh-subuh baru pulang?" Kata Lydia memandang suaminya. Semakin Dewasa Lydia memang tidak bisa mengontrol anak-anaknya seperti ketika masih sekolah,   mereka sudah Dewasa dan Jason menyuruh mereka bertanggung jawab dengan segala apa yang mereka lakukan.

"Entah lah aku sendiri tidak tahu, dia bukan anak kecil yang bisa kita larang-larang lagi Mam." Liyda duduk disamping suaminya .

"Apa kita jodohkan saja dia agar dia biar punya tanggung jawab," kata Lydia memberi usulan pada Jason.

"Kamu ini ada-ada saja tanggung jawab bukan karena dia dijodohkan Mam, lagi pula siapa yang akan kita jadikan istri untuknya? belum kalau dia tidak mau." Lydia diam berpikir.

"Morning." Kevin turun dari kamarnya lalu mengecup pipi ibunya.

"Semalam pasti kamu tidak langsung tidur ya? Pasti kamu main game dulu baru subuh tadi tidur. Kamu tahu tidak Jam berapa kakak kamu sampai di rumah?"  Tanya Lydia begitu kevin duduk di kursi makan.

"Tumben nanya nya kayak orang lagi meneror," kata Kevin tertawa.

"Udah jawab gak usah banyak tanya ," Kata Lidya lagi

"aku memang belum tidur, lagi gambar baru subuh tadi aku tidur , kalau Kak Reno kasih tau gak yah…," kata Kevin sambil menguap.

"Iiih tutup mulutnya," Lydia  memukul lengan anaknya.

"Kebiasaan, kamu tuh pantes aja nggak ada cewek yang mau sama kamu, menguap aja sembarangan."

Kevin hanya tertawa mendengarkan ocehan ibunya kemudian menenggak air putih yang dituangkan ke dalam gelasnya.

"Lagian Mami ngapain sih nanya-nanya anak ya  biasanya juga nggak pernah kepo,"  kata Kevin sambil menikmati gorengan bakwan yang dibuat oleh pembantu rumah ya.

"Kalau Mami jodohin Reno sama anak teman Mami gimana Menurut kamu?"  Kevin langsung tersedak mendengar perkataan ibunya. Lydia memberikan air minum pada kevin dengan segera.

"Sejak kapan Mama menjadi emaknya Ibu Siti Nurbaya, jodoh-jodohin anaknya ?" Tanya Kevin Sambil tertawa.

"Aku i serius tahu, nggak bercanda," kata  Lidya dengan wajah yang tampaknya memang sangat serius.

"Mam kalau mama mau jodohin Reno, yang ada dia bakalan ngamuk. Mami mau dia nggak pulang-pulang ke rumah," kata Kevin menatap wajah ibunya.

"Ya habis bagaimana, biar  dia belajar  bertanggung jawab sudah gitu  Reno itu umurnya udah nggak muda lagi  Vin." Jawab Lydia dengan wajah yang masih serius.

"Mas Dilan nikah umur berapa memangnya mam? bukannya juga dia menikah umur 28 tahun ya?" Tanya Kevin mengingatkan kepada ibunya.

"Sedangkan Mas Reino itu masih 25 tahun, tenang aja lah Mam nanti pas kalau sudah Lapuk dia juga sadar sendiri,"  kata Kevin yang membuat Jason tertawa terbahak-bahak