Melihat Nayla tersenyum saja sudah lebih dari cukup untuk Arkan, dia bahagia karena dirinya bisa menjadi alasan dari senyum yang tersungging indah di bibir Nayla. Semua rasa lelahnya, semua kerja kerasnya terbayar sudah hari ini. Tak sia-sia dia berbicara seorang diri di depan pintu sampai hampir berbusa dari kemarin sampai hari ini, karena akhirnya dia bisa melihat lagi senyum indah di wajah Nayla yang sudah hampir beberapa hari terakhir ini tidak bisa dilihatnya.
Arkan dan Nayla sudah berada di dapur, mereka menghampiri Bi Ira yang sednag sibuk memasak.
"Bi Ira, gimana masaknya udah selesai belum?" tanya Nayla.
"Eh, belum selesai, Non. Ada apa sampe ke dapur? Non Nayla udah laper banget ya? Aduh, Non. Maaf banget ya, masakannya belum mateng. Non, bisa tunggu sebentar kan, Bibi akan buru-buru selesain masakannya," jawab Bi Ira.
"Bukan, Bi. Bukan karena itu aku ke dapur. Justru hari ini aku mau suruh Bibi istirahat dulu, Bibi gak usah lanjutin masaknya," kata Nayla.
