"Kak Arkan!" panggil Vivi, sontak saja Arkan terhenyak mendengarnya. Bagaimana bisa Vivi tahu bahwa yang ada dalam tubuh Reno ini adalah Arkan.
"Eh, Ya ampun aku lupa, Kak. Maaf, maaf, maksud aku Kak Reno. Kok aku malah manggil Kak Arkan sih," Vivi terkekeh sambil menutup mulutnya dengan kedua tangan.
"Ah, kirain," Arkan tersenyum lega, ternyata Vivi hanya salah panggil nama bukan benar-benar tahu yang sebenarnya.
"Hehe, maaf ya, Kak." ujar Vivi dari lantai atas.
"Kenapa, Vi?" tanya Arkan.
"Kata Kak Nayla, dia gak bisa turun ke bawah buat nyamperin Kakak', soalnya Kak Nayla masih lemes banget. Jadi Kak Reno aja yang naik ke atas," jawab Vivi.