Dari kejauhan, Gerlad bisa melihat Nayla dan Arkan yang sedang tertawa ria, dia ikut tersenyum melihat kelakuan mereka yang seperti anak kecil. Meski begitu, Gerlad tetap bangga pada Arkan karena anak itu bisa membuat putrinya tertawa dan melupakan semua masalahnya barang sejenak.
Tak apa meski dapur sudah seperti kapal pecah karena ulah Nayla dan Arkan, Gerlad tidak akan menegurnya. Biarkan Nayla menikmati setiap detik bersama orang yang dia cintai. Gerlad lebih memilih untuk menyelinap keluar rumah dari pada harus mengganggu keduanya.
Sementara itu, Bi Ira yang sedang istirahat di kamar rupanya merasa terganggu dengan suara tawa Nayla dan Arkan. Saat Bi Ira keluar untuk memeriksa ke dapur, dia sangat terkejut, mata Bi Ira melotot sempurna.
"Ya ampun, Non Nayla! Den Arkan!" pekik Bi Ira, suara Bi Ira mampu menghentikan tingkah Nayla dan Arkan yang sedang sibuk bercanda.
"Bibi," gumam mereka beruda secara bersamaan.