Aera menyajikan teh hangat untuk tuan besar yang berkunjung ke mansion Myung, tanpa Aera tahu jika tuan besar yang di carinya adalah tuan besar Hyun yang saat ini ada di hadapannya.
"Sejak kapan kamu menjadi baby sister untuk Seung?"
"Berapa bulan yang lalu tuan besar," tuan besar Hyun mengangguk paham apa yang di katakan oleh Aera.
"Dari kota mana kamu berasal?" Hyun ingin tahu apa yang tejadi hingga Aera sampai ke kota Seoul, tanpa menghubungi dirinya.
"Saya dari kota J tuan besar."
"Kenapa kamu menjadi baby sister? bukankah masih ada pekerjaan yang lain untuk kamu?" Wajah Aera berubah sendu, tuan besar mengamati perubahannya menimbulkan pertanyaan dalam dirinya. apa yang sebenarnya terjadi pada Aera wanita yang mengandung putra dari cucunya, apakah sesuatu telah ia lewatkan sehingga ia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan Aera. tuan besar mempertanyakan kejadian apa yang ia lewatkan pada orang yang selama ini ia kirim untuk mengikuti Aera.
"Apa sesuatu terjadi denganmu?" tuan besar kembali bertanya yang sama pada Aera.
"Sebelum saya sampai di kota Seoul, saya mengalami perampokan dan semua identitas hilang termasuk surat-surat penting termasuk dengan ijazah dan uang milik, mendiang ibu." Aera mengusap air matanya dengan kasar, mengingat kejadian di mana ia datang ke kota Seoul. saat turun dari mobil tiba-tiba seseorang menabraknya dan merampas semua miliknya termasuk ijazah dan uang yang di berikan oleh ibunya, Nyonya Jung Jun.
"Bagaimana kamu bisa perampokan? apakah kamu terluka pada saat perampok itu saat merebut tas yang kamu bawa itu?"
"Tidak tuan, mereka hanya mengambil tas yang berisikan ijazah dan identitas saya."
"Bagaimana kamu bisa sampai ke rumah cucu ku? bukankah kamu tidak memiliki identitas dan uang?" tuan besar merasa bersalah karena mengabaikan wanita yang sudah memberinya cucu laki-laki. tuan besar menyayangkan sikap orang kepercayaan yang tidak memberitahu kabar tentang Aera yang datang ke kota Seoul.
"Saya memiliki teman yang tinggal tidak jauh dari kantor tuan Myung."
"Aku bahagia mengetahui jika kamu tidak apa-apa. sekarang beristirahatlah ini sudah malam, aku hanya menunggu Myung, kira akan melanjutkan perbincangan ini.
"Permisi tuan besar," Aera membungkukkan tubuhnya sebelum meninggalkan tuan besar, yang menyesap teh buatannya.
"Aera terima kasih untuk teh hangatnya, sudah lama sekali aku bisa menikmati teh ini."
"Terima tuan besar, itu adalah teh warisan dari keluarga kami, terima kasih anda sudah menikmati teh buatan saya, selamat malam tuan besar." Aera kembali ke dalam kamarnya, saat akan menaiki tangga Aera berpapasan dengan Myung dan A Young, yang datang bersamaan.
"Selamat malam tuan, nona A Young." sapa Aera sebelum kembali melanjutkan langkahnya menuju kamar Seung, langkahnya kembali terhenti mengingat sesuatu Aera berbalik mendekati Myung.
"Tuan, tuan besar menunggu Anda di ruang kerja." kata Aera.
"Hum," Myung mempercepat langkahnya menuju ruang kerja, sore tadi ia berkunjung ke villa perkebunan yang menjadi tempat tinggalnya, bahkan sang kakek menolak kedatangannya bersama dengan A Young, dan tiba-tiba hari ini tuan besar telah menunggunya, tanpa menghiraukan keberadaan A Young dan Aera, Myung menemui tuan besar Hyun.
"Tunggu!!"
Aera menoleh untuk memastikan jika dirinya yang di panggil oleh A Young.
"Nona, memanggilku?"
"Kamu melihat ada orang lain, selain kau yang disini?" A Young memandang sinis Aera yang berdiri tidak jauh darinya.
"Nona membutuhkan sesuatu?"
"Tidak, tapi aku ingin menanyakan sesuatu padamu. apa yang kamu bicarakan dengan tuan besar? apakah tuan besar menanyakan sesuatu padamu?" A Young mengintimidasi Aera, A Young percaya jika tuan besar menanyakan sesuatu pada Aera.
"Tidak ada, tuan besar hanya meminta saya membuatkan teh hangat, setelah itu tidak ada lagi yang ditanyakan beliau pada saya.
"Kamu tidak berbohong padaku kan?"
"Saya tidak ada keberanian untuk melakukan itu,"
"Bagus, pergilah dari hadapanku." Aera A Young.
Tuan besar bergeming saat Myung memasuki ruang kerja, tanpa berniat untuk mengatakan tujuan dirinya berkunjung ke mansion milik cucunya yang membuatnya kehilangan selera untuk menikmati secangkir teh Hyeonmi Cha, beruntung kedatangannya ke mansion Myung mengembalikan keadaannya. tuan besar Hyun yang sebenarnya mengetahui jika Aera ahli dalam membuat teh Hyeonmi Cha yang ia dapatkan dari ibunya Nyonya Jung Jun ilmu yang turun temurun membuat Aera mampu membuat teh yang di sukai oleh tuan besar Hyun.
"Kakek, apakah kita akan diam seperti ini?" Myung menyandarkan tubuhnya, berdebat dengan sang kakek akan membutuhkan energi, Myung hanya membutuhkan berapa detik untuk memperbaiki posisi duduknya.
"Kamu tahu siapa wanita itu?"
"Aku tidak akan mencari tahu sesuatu yang tidak penting, kakek Hyun apa yang sebenarnya kakek inginkan? bukankah tadi kakek sangat marah padaku saat datang ke mansion dengan A Young? kenapa sekarang kakek sudah ada di mansion ku?" Myung menuangkan teh hijau milik Myung, namun tuan besar Hyun menolaknya dengan tegas.
"Kakek kenapa lagi sekarang menolak teh hijau milikku? bukankah berapa tahun terakhir ini kakek suka meminum teh hijau pemberian dariku?" Myung meletakan cangkir yang berisikan teh hijau buatannya.
"Itu beberapa tahun yang lalu, tapi tidak untuk hari ini, sekarang aku tidak akan meminum teh hijau buatan kamu lagi, aku sudah menemukan teh yang jauh lebih nikmat dari teh hijau buatanmu, apakah kamu ingin mencobanya?" tuan besar Hyun memilik sifat yang keras kepala, tidak jauh berbeda dengan Myung dan Seung mereka memiliki sifat yang sama, hingga apa yang diinginkan oleh sang kakek, mereka tidak mampu untuk menahannya.
Tuan besar Hyun memberikan teh yang ada di cangkir miliknya pada Myung, membiarkan cucu laki-lakinya menikmati teh buatan Aera.
"Kakek ini teh buatan pengasuh Seung? bagaimana mungkin kakek menikmati teh buatannya?" Myung menghirup aroma khas teh Hyeonmi Cha buatan Aera, bibir Myung tertarik keatas memperhatikan tuan besar Hyun keluar dari ruang kerja Myung tanpa mengatakan apapun.
"Kakek mau kemana? kenapa kakek tidak bisa bergabung dengan kami?"
"Tidak, kau saja. kedatanganku untuk memastikan apakah wanita itu akan tetap aman atau dia akan meninggalkan mansion dan kembali ke kediaman yang ada di kota J," tuan besar Hyun benar-benar meninggalkan Myung yang memegang teh Hyeonmi Cha.
A Young yang ingin mencuri dengar apa yang di katakan oleh tuan besar Hyun dengan cucunya namun sayangnya tuan besar keluar lebih cepat membuat A Young terkejut melihatnya. berbeda dengan tuan besar Hyun yang dengan santainya melewati A Young.
"Tuan besar Hyun, apakah anda akan meninggalkan mansion?" pelayan senior menghampiri tuan besar Hyun yang kini telah berada di lantai bawah.
"Kita bicara," tuan besar Hyun kembali melangkah namun, kali ini tuan besar Hyun menuju tempat di mana seseorang yang telah di bantai oleh Myung.
A Young mengikuti dari belakang dengan sangat hati-hati, tidak ingin mereka mengetahui apa yang di lakukan olehnya.
"Myung benar-benar menyembunyikan tempat yang sangat rahasia dari siapapun termasuk keluarga kecilnya disini, apakah Seung pernah menginjakkan kakinya disini? bibi Chin Sun pastikan kau mendapatkan kabar terbaru dari mereka, apapun caranya dan satu lagi perlakukan Aera dengan baik, dia adalah Nyonya besar disini. kita tunggu sebentar lagi, Myung akan mengetahui jika Aera adalah ibu dari Seung, dengan begitu kita akan menikahkan mereka berdua."