Chereads / Dear, Husband. I Love You. / Chapter 13 - Memupuk Rasa

Chapter 13 - Memupuk Rasa

Rio sudah bangun pagi ini. Tapi terlalu malas untuk beranjak dari pembaringannya. Memandangi wajah istrinya ketika sedang terlelap ternyata sangat menyenangkan.

Rio menyingkirkan rambut Ify yang menutupi wajah cantiknya. Benar, ia tidak salah. Istrinya ini memang sangat cantik. Bahkan ketika sedang tertidur sekalian pun.

Rio tersenyum kecut. Teringat kembali perlakuan buruknya kepada Ify selama enam bulan yang lalu. Jika gadis itu bukan Ify, Rio yakin sudah meninggalkannya jauh-jauh hari.

"Terimakasih sudah mau bertahan dan bersabar selama ini" bisik Rio, lalu mengecup lembut puncak kepala istrinya.

"Aku ini laki-laki egois kan?" tanya Rio sambil mengusap-usap pipi chubby istrinya "Bahkan ketika aku sudah menyakiti kamu sedemikian rupa, aku masih memintamu untuk bertahan disisi aku" Rio menambahkan.

"Sayang...."

Jantung Rio ikut berdebar kencang ketika kata itu ia sematkan untuk istrinya.

"Seburuk apapun fakta yang kamu dengar tentang aku suatu saat nanti. Kamu harus percaya satu hal, jika aku benar-benar mencintaimu" ucap Rio lalu merapatkan tubuh Ify kedalaman pelukannya.

"Rio..." suara serak khas bangun tidur milik Ify terdengar. Ify terbangun ketika merasakan pelukan erat yang Rio berikan.

"Kamu kebangun? Maaf aku mambangunkanmu" sesal Rio, Ify menggeleng.

"Nggak. Lagian ini sudah pa-" Ify tersentak kaget "Jam berapa sekarang?"

"Jam 8. Lebih tepatnya jam 8 lebih 30 menit" jawab Rio santai. Ify membelalakkan matanya.

"Riooo. Kamu udah telat ke kantor. Mandi, aku akan ke dapur menyiapkan sarapan" Ify sudah akan beranjak dari ranjang tapi Rio menariknya kembali berbaring di pelukan pria itu.

"Aku malas bekerja hari ini" jawab Rio sembari menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Ify.

Ify menggeliat geli, merasakan hembusan nafas Rio di lehernya.

"Kamu nggak ke kantor?" tanya Ify heran, Rio menggeleng.

"Kenapa?" tanya Ify lagi.

"Aku hanya ingin bersamamu seharian ini" jawab Rio. Pipi Ify bersemu merah. Untung Rio masih bersembunyi di ceruk lehernya. Jika tidak pria itu pasti akan menggodanya.

*siskahaling*

"See, kamu lihat? Kamu tetap harus ke kantor Rio. Kantor sedang membutuhkanmu." ucap Ify sembari memasangkan dasi untuk Rio.

Rio cemberut mendengar perkataan Ify. Rencananya untuk seharian bersama istrinya gagal sudah begitu Acha mengingatkan ada rapat penting yang tidak bisa diwakilkan mengenai pembangunan resort baru di Bali.

Ify terkekeh, suaminya yang biasanya hanya memiliki ekspresi datar dan marah ternyata bisa cemberut juga.

"Selesai" ucap Ify. Ia menatap kembali penampilan Rio yang sudah rapi dan siap untuk berangkat.

Ini kegiatan baru yang menyenangkan untuk Ify. Yang dulu hanya bisa ia bayangkan saja. Sekarang nyata. Ia memasangkan dasi untuk suaminya.

"Aku akan ke kantor nanti menyusulmu. Bagaimana?" tawar Ify mencoba mengembalikan mood suaminya.

Rio menghela nafas. Bagaimana lagi, ia tidak bisa memaksa keadaan juga.

"Aku berangkat, kamu baik-baik dirumah" Ify mengangguk dengan senyuman. Membuat Rio semakin enggan meninggalkan istrinya.

"Kalau ingin menyusulku ke kantor, pergi bersama Ray. Jangan menggunakan kendaraan umum" Ify kembali mengangguk seperti sebelumnya.

"Sial! Apa yang sudah kamu lakukan padaku Ify. Kenapa sulit sekali rasanya berjauhan denganmu" Rio sudah menarik Ify kedalam pelukannya. Ify tertawa mendengar gerutuan Rio.

"Kalau kayak gini terus kamu bisa semakin telat, Rio" ucap Ify mengingatkan.

"Mereka masih bisa menunggu, aku boss-nya" jawab Rio sombong. Gantian Ify yang mendengus.

"Aku berangkat ya" pamit Rio. Lalu mengecup dahi Ify.

"Iya, hati-hati" jawab Ify. Memperhatikan Rio yang akhirnya menghilang dari pandangannya.

Ify masuk kedalam rumah dengan senyum yang tak pernah hilang di wajahnya. Hahh, bahkan pagi ini pagi yang sangat menyenangkan. Ya ini adalah awal. Awal dimana kehidupan baru keluarganya akan dimulai. Masih banyak rintangan atau cobaan yang menanti di perjalanan rumah tangga mereka di depan. Tapi mereka harus berjuang bersama kan? Setidaknya sekarang bukan hanya Ify yang berusaha mempertahankan pernikahan ini. Rio juga akan menemaninya melewati setiap cobaan yang akan datang.

*siskahaling*

"Untuk saat ini pembangunan resort di Bali sudah mencapai tahap persiapan 85 persen. Bulan depan kita sudah bisa melakukan launching untuk pembukaannya"

Ali mempresentasikan dengan begitu apik. Rio tersenyum puas melihat hasil salah satu karyawan yang ia percayakan untuk menghandel pembangunan resort di Bali.

"Lalu, bagaimana apresiasi mereka menyambut resort baru kita disana?" tanya Rio, Ali mengangguk sebelum menjawab.

"Cukup antusias, Sir. Bahkan 60 persen resort sudah terisi karena beberapa dari mereka sekaligus yang di luar provinsi sudah memboking jauh-jauh hari"

Rio mengangguk puas. Semuanya sempurna. Sesuai dengan yang ia harapkan.

Rio melihat rolex di pergelangan tangannya, jam 12 : 10. Jam istirahat sudah lewat 10 menit yang lalu. Ternyata rapatnya memang lebih panjang dari prediksinya. Ify pasti sudah menunggu.

"Rapat selesai" Rio memotong Ali yang sedang melanjutkan presentasinya. Pria itu berdiri, lalu merapikan jasnya.

"Tapi, Sir..."

"Urus saja sisanya. Ini sudah lewat jam makan siang Ali. Karyawanku yang lain juga membutuhkan istirahat" Rio menatap Ali tajam.

Ali menunduk takut "Yes, Sir"

Rio beranjak dari ruang rapat diikuti Jo serta Acha sang sekretaris. Mengabaikan bisikan kagum dari karyawan yang ada ruang rapat. Rio memang dikenal sebagai atasan yang kejam. Tapi pria itu tidak pernah acuh dengan para karyawannya.

"Apa jadwalku selanjutnya" tanya Rio sembari melepas jas-nya, memberikannya pada Jo.

"Membahas kontrak kerja sama dengan Tuan Pratama, Sir." jawab Acha.

"Hanya itu?" tanya Rio, tangannya yang ingin melepas dasi ia urungkan. Ingat jika simpul dasi hari ini adalah hasil karya Ify. Istrinya. Mengingat itu senyum Rio mengembang.

"Yes, Sir. Hanya itu" jawab Acha. Rio mengangguk saja.

"Aku akan makan siang di kantor" ucap Rio lagi.

"Ingin saya pesankan sesuatu, Sir?" tanya Jo.

"Tidak perlu. Istriku sudah membawakannya" tolak Rio dengan senyum diwajahnya. Lalu masuk kedalam ruangannya. Meninggalkan Jo dan Acha yang tersenyum senang melihat mood boss-nya yang bagus hari ini.

*siskahaling*

Ketika Rio membuka pintu ruangannya yang pertama kali ia lihat adalah Ify yang sedang duduk di sofa menyiapkan makan siang. Benar dugaannya. Ify membawa makan siang untuk mereka.

Lalu ketika Ify menyadari kedatangannya, perempuan itu tersenyum lega.

"Sudah selesai rapatnya?" Ify berdiri dari duduknya. Menyambut Rio yang seketika itu langsung memeluknya.

"Hmm, maaf membuatmu menunggu lama" ucap Rio sambil menikmati harum tubuh Ify dipelukannya.

"Bukan masalah" ucap Ify menenangkan.

"Sekarang, ayo kita makan!" Ify membimbing Rio duduk ke sofa.

"Kamu yang memasak semuanya?" tanya Rio, Ify mengangguk mengiyakan.

"Baik, ayo kita habiskan semua karya terbaikmu di dapur kali ini" Rio menyomot bakwan jagung lalu memakannya.

"Cuci tangan dulu, Rio!" pekik Ify kesal.

"Nggak masalah, tangaku bersih" Rio kembali ingin mengambil bakwan jagungnya yang kedua, namun Ify menepis tangannya.

"Jorok! Cuci tanganmu dulu"

"Istriku galak sekali" Rio mendengus kesal. Namun tetap beranjak untuk mencuci tangannya.

Tak lama kemudian Rio kembali. Lalu duduk di tempatnya.

"Mana jagung goreng ku" tagih Rio setelahnya.

"Lihat! Tanganku sudah bersih" ucap Rio menunjukkan tangannya pada Ify.

Ify terkekeh, suaminya ini bisa bertingkah menggemaskan juga ternyata.

"Kamu nggak mau makan nasi dulu?" tanya Ify melihat Rio hanya melahap bakwan jagung yang ia buat.

"Sebentar, aku mau menghabiskan ini dulu" jawab Rio.

"Ini benar-benar enak" Rio menghela puas menikmatinya.

"Aku nggak tau kalau jagung goreng bisa seenak ini" Rio kembali membuka suara. Ify hanya menggeleng melihat tingkah suaminya.

"Itu bakwan jagung namanya" ucap Ify memberi tau. Rio mengangguk saja.

"Kamu nggak mau nyoba?" tawar Rio. Ify menggeleng.

"Aku udah nyoba tadi dirumah. Buat kamu aja" tolak Ify. Rio mengangguk.

"Bulan depan ikut aku ke Bali ya?" Rio menerima sepiring nasi serta lauk yang Ify sodorkan.

"Ada kerjaan di Bali?" tanya Ify.

"Ada launching resort baru disana" jawab Rio. Sambil menyuapi Ify makanan. Ify menerima suapan Rio dengan senang hati.

"Kamu bisa kan?" tanya Rio lagi.

"Bisa, aku bisa kok" jawab Ify yang langsung dihadiahi senyum manis suaminya.

*siskahaling*

Hallo....

Semoga suka ya...

Terimakasih sudah mampir....