Mungkin dari berbagai banyak hal yang patut dia syukuri, memiliki Biru adalah hal yang luar biasa, lelaki lembut yang sampai saat ini masih berjuang untuk hubungan mereka, yang masih dengan sabar memberikan seluruh hidupnya untuk Senja, yang masih meletakan kepentingan Senja di atas segalanya, Segala hidupnya dan sampai kapanpun akan seperti itu.
"Woy lah pasangan ini susah banget buat ketemu heran" ucap Rose sambil merengut.
"Sorry gue sibuk banget akhir-akhir ini Ros"
"It's oke"
Padangan Senja menelisik. Bukan, Rose bukan melihatnya, ini terkesan hanya basa basi.
"Edo ama Yoyo mana?"
"Ada tu lagi pesen, Bi lo mau pesen apa?"
Senja mengerutkan keningnya, padahal dia yang bertanya kenapa Rose, tapi kenapa dia hanya menawarkan Biru saja?.
"Kamu mau apa yaang?" Tanya Biru kepada Senja.
"Yang pedes banget"
"Ih, jangan ntar asam lambut, trus nangis-nangis"