Jennie memperhatikan, kedua anaknya yang tengah tertidur, memeluk mereka dengan erat, moment yang mungkin tidak akan lagi dia ingat dikemudian hari kala penyakitnya ini semakin memburuk.
"Lo hamil?" Bisik Hanin.
"Ya Allah jangan sampe" balas Jennie takut.
"Kalau iya gimana?"
"Gak siap gue sama respon mereka"
"Tapi mereka kan..
"Hanin pelanin suara lo" ucap Jennie berbisik.
"Iya, lo harus test pack biar tau"
"Iya, tapi gila aja gue baru seminggu berhubungan udah jebol lagi aja"
"Pakek pil KB gak lo?"
"Gak"
"Yeu klengkeng, kalian berdua tu subur banget kayak tanah gembus, gak sanksi sih gue"
"Pelanin suara lo peak, ntar anak gue denger" bisik Jennie kesal.
"Iya, bawel lo"
Namun jika iya, dia cukup bingung harus bereaksi bagaimana, suatu sisi dia menginginkan ini semua, suatu sisi dia takut jika anak-anak dan kedua orang tuanya tak menerima ini terjadi.
"Kenapa lagi lo?"
"Mual"
"Ya udah sana"
"Gak mau muntah tapi mual"