Chereads / My Young Alpha. / Chapter 7 - Hidup Kembali ( 1 ).

Chapter 7 - Hidup Kembali ( 1 ).

Happy Reading ^°^

Saat malam tiba, Alethea pun di biarkan Istirahat karena ia baru saja bangun dari koma. Setelah memakan makanan malamnya Alethea keluar menuju balkon kamarnya. Meskipun masih susah berjalan Alethea tetap memaksakan dirinya untuk ke sana.

Sesampai di sana ia duduk di kursi yang ada di sana.

"Hufh... Susahnya" Gerutunya setelah berhasil duduk di kursi itu.

Alethea menunduk kemudian. "Aaaaa!!!" Teriaknya sambil menutup seluruh wajahnya dengan kedua telapak tanganya agar suaranya tidak terlalu kencang dan membuat pada omega menghampirinya.

Alethea mengatur nafasnya yang memburu karena tegang. Ya, seorang Calethe Eluna Margaret merasa tegang terhadap keluarganya sendiri!!! Bagaimana mungkin? Tentu saja mungkin kalau kalian mengetahui masalahnya.

Bagaimana bisa seseorang yang sudah mati di usianya yang ke 20 tahun bisa hidup kembali?? Karena kaget dirinya bangun dengan tubuh kecil membuat dirinya hampir berbuat kesalahan. Untung ia melihat sedikit ingatan kenapa dirinya bisa koma kalau tidak? Tamatlah sudah.

Alethea kembali masuk ke kamarnya dan menuju ruangan pakaian walaupun harus menahan sakit di sekitar kakinya. Ayo!! Berjuang Alethea!! Seruya dalam hati menyemangati dirinya sendiri.

Sesampai di ruangan itu. Alethea membawa dirinya ke depan cermin full body di ujung ruangan.

"Inikah diriku di saat berusia 10 tahun?" Tanyanya pada dirinya sendiri.

Alethea memutar pelan tubuhnya di depan cermin kemudian tersenyum. "Cantik juga!" Ucapnya dengan sombong.

"Ternyata aku sedari kecil sudah cantik, yah? Bahkan sangat cantik. Apa lagi kalau aku sudah dewasa" Sambungnya kemudian ia keluar dari ruangan itu dan berjalan menuju kasurnya. Alethea merebahkan dirinya kemudian menarik selimut.

"Besok saja aku melakukan apapun yang ingin kulakukan. Karena sekarang aku SANGAT lelah" Ucapnya sambil menekan kata SANGAT dalam kalimatnya.

Alethea mulai memejam matanya. "Selamat malam" Gumamnya entah untuk siapa.

Selamat malam juga, cantik

"Hah?" Alethea langsung kembali bangun dan menatap ke sekeliling mencari siapa yang baru saja membalas ucapannya. Tapi tak ada siapa-siapa pun jadi ia pun kembali tidur. Tanpa memikirkan siapa kah yang sudah menjawab ucapnnya.

"Mungkin hanya halusinasiku saja" Kemudian tak menunggu lama ia pun memasuki ke dalam dunia mimpi dengan tenang.

~~

Keesokan  paginya...

Setelah  mandi  dan  berpakaian,  Alethea  berniat  turun  untuk  mencari  di  mana  keluarganya.  Dengan  susah  payah  ia  berjalan  dengan  bantuan  dinding.

Alethea  melihat  Ayah  dan  Ibunya  di  lantai  bawah  sedang  berbincang  dengan  beberapa  orang.  Dan  Alethea  kenal  dengan  orang  itu.  Wanita  cantik  berambut  coklat  merupakan  Luna  Darkmoon  pack, Andrianne  Albert.  Dan  pria  yang  di  samping  sang  Luna  adalah  Alpha  Darkmoin  pack,  Andran  Albert. Lalu  yang  lainnya  ada  Revano  Klender,  calon  pengawal  Alethea.  Ada  dua  saudaranys,  Andreas  dan  Adries.

Alethea  menoleh  kekiri  sang  Luna  dan  Alpha.  Di  sana  berdiri  dua  bocah  laki-laki  yang  berbeda  usia.  Dan  salah  satunya  menatapnya.

"Mom...   Alethea" Seru  bocah  berambut  hitam  dengan  tatapan  datarnya. Seluruh  orang  di  sana  seketika  mengalihkan  pandangannya  ke  arah  Alethea  yang  sedang  menuruni  tangga.

"Alethea! Astagah, sayang.  Ngapain  kamu  turun  sendirian,  mana  Lily?" Ucap  sang  Ibu  menghampirinya  dan  membantu  Alethea  turun.

Alethea  sempat  menatap  ke  arah  Alex  meskipun  sekilas. Bocah  itu  menatapnya  dengan  lembut.

"Aku  hanya  ingin  turun  sendiri,  Mom.  Sekalian  terapi  dan  olahraga" Jawab  Alethea.

Kiana  menghela  nafas  mendengar  jawaban  sang  putri. "Hah... Kau  ini. Setidaknya  jangan  turun  sendiri,  kalau  terjadi  apa-apa  bagaimana?  Berhentilah  membuat  Mom  kwhatir  sayang" Ucap  Kiana  sambil  membawa  Alethea  duduk  di  sofa  yang  tak  jauh  dari  tempat  mereka.

"Iya, Mom,  Iya.  Akan  Alethea  ingat" Ucap  Alethea  setelah  duduk.

Ia  duduk  dengan  risih  di  sofa  karena,  ia  merasa  ada  seseorang  yang  sedari  tadi  menatapanya.   Tapi  ia  tidak  tau  siapa?!

Mungkin  hanya  perasaanku  saja.  Batinnya.

***