Briel dan Gerald memasuki restoran. Mereka memilih sebuah meja dan memanggil seorang pelayan. Keduanya pun memesan makan malam.
"Briel!"
Briel menoleh, dia mencari dari arah mana datangnya suara pria itu? Sepertinya, dia merasa tak asing dengan suara itu.
"Papi?" Briel bangun dari duduknya begitu menyadari papinya lah yang memanggilnya. Tak di sangka, sang papi juga datang ke acara itu.
"Kakak di sini juga?" tanya Bram.
"Ah? Papi bersama siapa ke sini? Di mana mami?" tanya Briel.
Sementara itu, Gerlad pun ikut bangun dari duduknya dan menghampiri Bram.
"Papi hanya sendiri," ucap Bram.
"Halo, Tuan Bram. Apa kabar?" tanya Gerlad.
"Wah, Anda rupanya. Bukankah Anda Guru melukis Briel? Apa Anda ke sini datang bersama Briel?" tanya Bram.
"Iya betul, kebetulan sekali bisa bertemu Anda di sini," ucap Gerlad seraya tersenyum ramah.
"Ya, kebetulan sekali, ya," ucap Bram.
"Halo, Tuan Bram," ucap seseroang sontak membuat Bram mengalihkan pandangannya ke orang itu.