"Oh, sungguh luar biasa. Papinya menindasku, dan putrinya mencoba memperlakukanku dengan baik kali ini. Dia memasak untukku 'kan?" ucap Erland.
"Apa maksudmu? Apa kamu bertengkar dengan papi?" tanya Briel dari anak tangga.
Erland enggan melihat Briel, dia pun melewati meja makan dan pergi menuju dapur. Sedangkan Briel bergegas menghampiri Erland.
"Katakan, apa maksudmu tadi? Rasanya, aku tak percaya jika papiku menindasmu. Meski dia keras, dia takan melakukan sesuatu pada siapapun," ucap Briel.
Erland mengabaikan Briel, dia menenggak air yang telah dia ambil. Setelah selesai, dia pun menjauhi Briel.
"Hei! Apa sebenarnya masalahmu? Apa telingamu tuli? Aku bertanya padamu!" pekik Briel.
"Kamu bertanya untuk omong kosong! Bagaimana aku bisa menjawab? Lagi pula, aku baru saja sampai di rumah dan kamu sudah menginterogasiku? Kamu benar-benar tak berperasaan," ucap Erland tanpa melihat Briel.
"Bukan begitu, aku mendengar saat kamu mengatakan ada yang menindasmu," ucap Briel.