"Apa kamu takan tidur malam ini?" tanya Erland.
"Kenapa memangnya?" tanya Briel bingung.
"Wajahmu terlihat segar, jika kamu tak ingin tidur dulu, aku akan menemani mu," ucap Erland dan tersenyum penuh maksud.
Briel menghela napas. Dia mendorong wajah Erland. Dia jelas paham maksud Erland meski dengan hanya melihat raut wajah Erland. Kemesuman tersirat di raut wajah Erland.
"Jangan bilang kamu masih mabuk," ucap Briel.
"Tidak, kepala ku sudah lebih baik. Tapi, di bawah sana belum sepenuhnya tidur," ucap Erland dan meraih tangan Briel.
Melihat ekspresi Erland yang seketika berubah seakan tengah memohon pada Briel, Briel pun menjadi terpikirkan sesuatu.
"Jadi, kamu masih bergairah?" tanya Briel.
Erland mengangguk dengan cepat. Dia berpikir, Briel akan merespon maksudnya dengan memenuhi apa yang dia inginkan.
"Hem... Oke, aku akan meladeni mu," ucap Briel. Senyuman lebar pun tersungging di bibir Erland membuat Briel terkekeh.