"Apa maksudnya? Apa Papi memecatku?" tanya Erland.
"Ya," ucap Bram dan lagi-lagi Erland pun tercengang. Dia mengepalkan tangannya. Dia tak mengerti, entah apa kesalahannya sehingga semua orang terus menyingkirkannya.
"Katakan alasannya, jika tak masuk akal, aku takan pernah menerima pemecatan ini!" tegas Erland.
"Oh, ya? Memangnya, apa yang akan kamu lakukan?" tanya Bram seraya menatap Erland dengan tatapan datar.
"Aku akan menuntut perusahaan!" tegas Erland.
Bram menghela napas panjang.
"Saya rasa, kamu akan berterima kasih setelah ini. Ya, setelah kamu keluar dari proyek ini. Lagi pula, kamu takan menang jika melawan Saya, percayalah!" ucap Bram.
"Omong kosong! Aku tak pernah membuat kesalahan, aku selalu bertanggung jawab atas pekerjaanku! Bahkan proyek ini belum dimulai, aku sudah bertanggung jawab lebih banyak di waktu lebih awal, dan sekarang aku mendengar Papi memecatku, apa maksudnya?" ucap Erland kesal.