Erland menahan tangan Briel.
"Kamu pikir, setelah bersusah payah aku memancing dirimu datang padaku, aku akan membiarkanmu pergi? Sungguh mimpimu terlalu tinggi, Gabriela!" ucap Erland seraya menyeringai lantas Briel menatap Erland dengan bingung.
"Apa maksudmu?" tanya Briel.
Erland tak mengatakan apapun, dia lantas merebut pegangan koper Briel dan melangkah memasuki kamarnya. Briel pun terdiam bingung di tempatnya.
Menyadari Briel hanya diam, Erland lantas kembali melihat Briel.
"Mau masuk atau tidak? Bukankah kamu sampai jauh-jauh menemui ke sini karena ingin memberikan sesuatu padaku?" tanya Erland.
Briel menghela napas. Dia lantas memasuki kamar Erland dan tak lupa menutup pintu kamar tersebut.
Briel melangkah ragu mendekati Erland yang tengah meletakkan kopernya di dekat meja rias. Dengan cepat Erland berbalik dan menatap Briel.
"Aku akan menanda tangani surat gugatan itu, jadi berikan padaku surat gugatannya," ucap Erland.