Briel terdiam untuk beberapa saat, dia syok. Sungguh syok melihat respon. Erland yang berbanding dengan respon Erland sebelumnya. Briel pikir, Erland akan kembali mencegahnya mengatakan kata perceraian itu, tak di sangka Erland justru mengatakan hal yang membuat tubuh Briel terasa lemas. Semua yang Erland katakan benar-benar melukai perasaannya. Dia merasa tak tahan dan bergegas bangun. Dia melangkahkan kakinya dengan terburu-buru menuju mobilnya.
Dari tempat sebelumnya, Erland kembali melihat Briel. Ya, dia sengaja menunggu kepergian Briel dari restoran. Dia melihat Briel memegangi perutnya, mungkinkah perut Briel sakit lagi? Pikir Erland.