Erland mendekati Briel, dia memeluk Briel dari belakang.
"Aku sangat merindukanmu," ucap Erland sedih.
Briel terdiam, dia tak bergerak sedikit pun, dia membiarkan Erland memeluknya.
Erland mengecup kepala Briel berkali-kali. Erland begitu merindukan semua tentang Briel. Canda tawa Briel, jahilnya Briel, semua tentang Briel, dia sangat merindukannya. Lihatlah, bahkan baru beberapa hari saja rasanya Erland tak tahan melihat Briel mendiamkannya.
"Aku akan memakai baju, jangan bilang kamu ingin membuatku masuk angin," ucap Briel, Erland lantas melepaskan Briel dari pelukannya. Dia beralih ke tempat tidur. Dia memperhatikan langkah Briel menuju kamar mandi dan menunggu Briel hingga Briel keluar dari kamar mandi dan sudah memakai pakaiannya.
"Apa kamu tak lapar, Briel?" tanya Erland.