"Saya memang tak meninggalkan apapun di sana! Tetapi, Saya bukanlah orang yang senang beromong kosong demi kepentingan pribadi!" ucap Bram pelan tetapi penuh penekanan tepat di depan wajah Erland.
Erland menelan air liurnya. Dia diam saja ketika Bram mulai bangun dari kursinya.
"Kamu tak mempercayai ucapan Saya, maka jangan salahkan Saya karena tak mengingatkanmu untuk segala kemungkinan buruk yang terjadi di waktu yang akan datang. Saya hanya berharap, jika saat itu tiba, kamu tetap berada di sisi Briel, bagaimana pun kehilangan itu sangat menyakitkan!" tegas Bram dan meninggalkan Erland di meja itu sendiri.
Erland terdiam sejenak. Dia lantas menenggak habis anggur di gelasnya dan beranjak dari kursinya. Dia pun kembali ke kamar dan melihat Briel tengah duduk di sofa seperti tadi siang. Namun, ada yang tak biasa. Ada apa dengan istrinya itu? Dia memakai lingerie transparan, apa dia ingin menggoda Erland?
"Kamu sudah kembali? Bagaimana meetingnya?" tanya Briel.