Brak!
Erland terperangah melihat Briel keluar dari kamar itu dan menutup pintu dengan keras. Dia pun bergegas menyusul Briel keluar kamar.
Erland menahan tangan Briel tepat setelah Briel menekan tombol lift.
"Baiklah, kamu akan memesan kamar yang baru, jadi aku akan menemanimu. Apa kamu tahu? Aku sangat merindukanmu, Briel. Masa kamu tega meninggalkanku?" ucap Erland.
Briel menghela napas.
"Ikut, ya, ikut saja," ucap Briel seraya mengempaskan tangan Erland.
"Baiklah, aku minta maaf sudah marah padamu. Jangan marah lagi, oke," ucap Erland seraya menggenggam tangan Briel.
Keduanya pun memasuki lift begitu pintu lift terbuka. Lift membawa mereka menuju lanta ground dan mereka pergi menuju respesionis untuk membuka satu kamar lagi.