"Aku menyesal telah hidup dengan menganggap wanita jahat sebagai seorang malaikat!" kesal Briel.
'Gila, apa dia tak bisa menahan dirinya? Kenapa dia terlalu blak-blak 'an sih?' batin Erland syok karena Briel mengatakan kalimat sekasar itu. Erland pun semakin canggung untuk masuk ke kamar itu.
Sementara itu di kamar, Clara yang mendengar apa yang Briel katakan pun merasa tak mengerti apa maksud kata-kata Briel.
"Tolong, ya, jangan sok baik lagi padaku! Aku bahkan tak tahu apa yang ada di pikiranmu selama ini!" ucap Briel.
Clara terperangah, ada apa dengan anaknya itu? Kenapa sikapnya benar-benar dingin dan bahkan bicaranya pun kasar karena tak mau memanggilnya lagi.
Briel mengambil tasnya, dia pun bergegas melewati Clara.
"Tunggu, Briel! Apa maksudnya ucapan Briel tadi?" tanya Clara bingung.
"Yang mana? Yang wanita jahat?" tanya Briel tepat setelah dirinya berbalik dan kembali melihat Clara.