Donna terdiam melihat kartu kredit pemberian Erland.
'Aku pikir, dia datang ke sini karena ingin menghinaku, kenapa dia baik padaku? Bahkan saat dia belum tahu aku saudaranya, dia tak pernah bicara senormal ini padaku, dia dingin sekali padaku, apa dia tak merasa keberatan dengan hadirnya diriku?" gumam Donna merasa terenyuh mendapatkan perlakuan Erland yang jauh sekali dari bayangannya. Sikap Erland justru hangat menurutnya.
Donna pun kembali ke kamarnya.
***
Waktu berlalu, Erland sampai di kamarnya.
"Dari mana?" tanya Briel sontak membuat Erland terkejut.
Briel berdiri di hadapannya.
"Kapan kamu bangun?" tanya Erland.
"Sejak kapan kamu pergi?" tanya Briel.
Erland menghela napas.
"Aku hanya bosan, tak bisa tidur, jadi pergi keluar sebentar," ucap Erland.
"Oh, ya? Bosan, dan pergi keluar setelah menerima telepon? Apa kamu sedang menyembunyikan sesuatu?" ucap Briel curiga.
Erland mengerutkan dahinya. Jadi, Briel tahu dirinya sempat menerima telepon?