Bugh!
"Dasar tak waras!" gerutu Briel seraya memukulkan tasnya ke perut Erland.
"Aku tak mau menjadi kelinci percobaanmu! Aku tak memakai produk kecantikan yang biasa wanita gunakan!" tegas Erland.
"Ayolah, apa sebenarnya yang kamu pikirkan? Memangnya, aku menyuruhmu memakai lipstik? Apa yang kamu pikirkan sebenarnya? Benar-benar heran aku!" gerutu Briel.
"Jadi, produk terbaru apa maksudmu?" tanya Erland bingung. Bukankah produk kecantikan tak luput dari lipstik? Atau mungkin peralatan make up wanita lainnya.
"Ini hanya sebuah masker, bukan seperti apa yang kamu katakan!" kesal Briel karena suaminya itu sudah berpikir yang tidak. Jika produk yang akan dikeluarkan perusahaan adalah lipstik, Briel pun tak perlu meminta bantuan Erland.
"Oh, ha-ha-ha... Aku sudah berpikir kamu akan mengubahku menjadi seroang wanita!" ucap Erland tertawa geli.
"Dasar tak jelas! Pikiranmu itu terlalu aneh," ucap Briel.
"Baiklah, Nyonya. Jadi, kita akan makan di mana?" tanya Erland.