'Ya, Sayang? Apa kamu sudah sampai di Bandung?' ucap Briel seraya berlalu meninggalkan Bram. Briel semakin menjauhi Bram dan Bram hanya diam memperhatikan langkah Briel.
Briel meninggalkan Bram begitu saja menuju kamarnya.
'Ehem... Sejak kapan kamu berani memanggilku seperti itu?' tanya Erland yang sedikit syok karena Briel memanggilnya dengan panggilan manis seperti itu.
'Sejak sekarang, apa ada yang salah? Apa kamu keberatan? Jika begitu, aku takan memanggilmu sayang lagi,' ucap Briel.
'Ayolah, aku hanya bertanya. Kenapa kamu jadi marah?' tanya Erland.
'Siapa yang marah?' ucap Briel terdengar dingin.
Sebetulnya, Briel sempat kesal karena kedatangan sang papi. Beruntunglah Erland menghubunginya sehingga dirinya bisa menghindari Bram.
'Hem... Baiklah, kamu tidak marah. Aku sudah sampai di Bandung, maafkan aku baru menghubungimu. Apa kamu sudah di rumah?' tanya Erland.
'Ya, aku belum lama sampai di rumah,' ucap Briel.