Keesokan harinya.
Briel mengerjapkan matanya saat aroma parfum maskulin menembus indera penciumannya. Dia melihat Erland tengah memakai jam tangan tepat di depan cermin rias di dalam kamar.
Sesuai yang sudah dikatakannya semalam pada Briel, hari ini dia akan pergi ke Bandung. Ada sesuatu yang menganggu pikirannya tepatnya setelah kebakaran di ruangannya terjadi di malam itu, Erland yakin sang papa tahu sesuatu tentang apa yang dia pikirkan saat ini. Erland merasa perlu menuntaskan masalah ini dengan mencari tahu akar permasalahannya. Mungkin, setelah bertemu dengan sang papa dia dapat menyelesaikan rasa penasarannya.
"Selamat pagi," sapa Erland ketika menyadari Briel terbangun.
Briel pun mendudukan tubuhnya.
"Jam berapa sekarang?" tanya Briel.
"Masih jam 6, aku terbangun lebih awal. Jika kamu mau, kamu mandilah dulu, aku akan siapkan sarapan, setelah itu aku akan mengantarmu ke tempat melukismu," ucap Erland.