Briel menjadi merasa canggung mendengar ucapan Erland.
Kali ini, Erland mungkin terlihat keras kepala tapi entah mengapa Briel menyukai hal itu. Hal biasa bagi Briel dilayani oleh para pekerja di kediaman orangtuanya, tetapi ternyata sangat menyenangkan diperlakukan layaknya seorang ratu oleh suami sendiri, padahal hanyalah membuka sebuah penutup minuman kaleng saja, dan Briel bisa melakukan hal itu sendiri tetapi Erland justru tak membiarkannya melakukan semua itu sendiri.
'Sangat manis,' batin Briel seraya tersenyum.
Briel menoleh ketika sesuatu hinggap di bahu kanannya. Tangan Erland lah yang hinggap di sana. Briel menoleh, dia melihat Erland yang justru melihat ke arah televisi.
"Hem..." Briel pun diam saja, dia hanya tersenyum kecil kemudian menenggak minuman kalengnya.
"Em..." Briel hampir tersedak ketika tiba-tiba muncul adegan panas di dapur dalam film yang saat ini sedang dia dan Erland tonton.
"Hati-hati minumnya," celetuk Erland.
