"Apa Briel sungguh berpikir Papi sekejam itu? Apa Briel sungguh berpikir Papi menjebak Briel, anak Papi sendiri?" tanya Bram.
Bram benar-benar terkejut Briel menuduhnya sekejam itu.
"Aku tak mau menuduh, tapi aku tahu kalau pernikahanku sejak awal sudah Papi rencanakan 'kan? Apa sejak awal prianya adalah Erland? Kedatangan Papi ke Bandung saat itu, apakah bukan hanya sekedar untuk menghadiri pertemuan yang melibatkan pekerjaan? Dan lagi pula, aku agak tak habis pikir ketika Erland tiba-tiba masuk ke kamarku dan langsung menyerangku," ucap Briel menatap Bram curiga.
"Lihat Papi!" Bram memaksa Briel agar tetap menatapnya.
"Apa Papi akan setega itu menjebak anak sendiri?" tanya Bram.
"Aku tak tahu, tapi seperti kata Papi, beberapa orang terkadang memanfaatkan orang lain demi keuntungan pribadi mereka," ucap Briel.
"Benar, tapi apa yang akan Papi dapatkan dari menjebak dirimu? Tidak ada untungnya untuk Papi," ucap Bram.