"Kamu lupa, kamu memiliki aku disampingmu. Aku berjanji, aku akan selalu berada di sampingmu, tak peduli apapun yang terjadi," ucap Erland.
"Apa kamu bisa berjanji padaku, bahwa kamu takan pernah mengkhianatiku? Tak peduli seperti apa wajahku nanti, kelakuanku seburuk apapun nantinya, kamu harus berjanji takan pernah meninggalkan aku demi wanita lain," ucap Briel.
Erland menghela napas.
"Memangnya, ada sikapmu yang tak buruk padaku? Kamu selalu berteriak saat bicara padaku, seakan aku adalah orang yang tuli," ucap Erland.
Briel seketika terkekeh mendengar apa yang Erland katakan.
Dia pun melepaskan pelukannya dan menatap Erland.
"Sepertinya, aku mulai menyukaimu," ucap Briel.
"Hanya itu?" tanya Erland seraya mengerutkan dahinya menatap Briel membuat Briel menghela napas.
"Aku tak tahu jatuh cinta seperti apa? Tapi, semakin lama mengenalmu, aku pikir aku semakin tidak membencimu," ucap Briel seraya tersenyum.
"Aku tahu," ucap Erland seraya merangkul bahu Briel.